Senin, 22 Juni 2015

MUNGKIN TAK BERJODOH

         

Dihadapkan oleh sesuatu yang sangat rumit dan sulit untuk menuju jalan keluar memang harus memerlukan ekstra pemikiran yang benar benar matang. Harus meninggalkan atau tetap bersama, harus ikhlas atau tidak rela, harus menuruti kemauan bersama atau kemauan pribadi, dan lain lain. Sebenarnya sulit bagiku buat memutuskan hal yang 'satu' itu. Bukan bermaksud untuk bergalau ria di tengah malam, atau membuka kisah lama, hanya ingin bercerita namun tidak untuk mengumbar. 
Bertahun tahun lamanya kita bersama nyatanya tidak menjamin kita untuk terus bersama. Berkat waktu yang terus berjalan dan kebersamaan kita, membuat kita semakin tau dan mengenal kehidupan kita satu sama lain. Dari hal kesamaan sampai hal yang awalnya sulit kita terima namun itu perbedaan kita dan akhirnya menjadi warna di cerita kita. Menjaga komitmen satu sama lain pun sudah kita jaga dengan baik. Kebersamaan tiap waktu dan tiap detik walaupun hanya sekedar via pesan singkat, senang saja kita lalui bersama. Dan akhirnya kita dipertemukan di akhir pekan sekalipun, saat bertemu sulit rasanya untuk berkata kata, hanya memandang satu sama lain dengan penuh rasa.
Hari demi hari semakin memberi kita jawaban tentang kejelasan dari rasa ini. Hingga akhirnya di satu 'titik' kita pun harus di hadapkan dengan kenyataan yang sulit untuk di putuskan. Harus memilih salah 'satu' mana yang menjadi keputusan bersama. Hingga akhirnya kita berpisah untuk satu hal yang memang menyakitkan namun itulah cara Allah menunjukkan kuasanya, mana yang terbaik untuk ku atau dia.
Tidak mudah melupakan rasa nyaman dalam kebersamaan yang sudah kita lewati bersama. Awalnya sulit untuk beradaptasi dalam kesendirian, namun harus ku tahu bahwa banyak disekeliling ku yang peduli dan menghibur. Hari demi hari semakin yakin bahwa Allah menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita. Di luar sana aku yakin ada yang menunggu ku untuk masuk dalam hidupnya. Keadaan lalu memberi ku pelajaran tentang makna kebersamaan dengan penuh rasa namun tidak bisa memiliki satu sama lain. Namun aku harus tetap optimis bahwa akan tiba saatnya Allah memberiku jawaban atas segala doa doaku. 


dududududu.....:-)
ditulis pada: 19 juni 2015 lewat 3 hari :-D

Sabtu, 20 Juni 2015

Philosophy Of Life (Stop Motion Video)

Kelas : 4MA01
Kelompok : 5
Fakultas    : Ilmu Komunikasi 2011 Universitas Gunadarma
Dosen : Donny Erlangga SKom., MMSI.
Nama
1. Ocvita Ardhiani (18811961)
2. Ramita Hapsari (18811945)
3. Gun gun Candra Gunadih (18811955)
4. Eva Setiawati (18811957)
5. Acep Iswanto (18811949)
6. Arif Budiaman (18811966)
Judul Animasi :  POL (Philosophy Of Life)
Teknik animasi : Stop Motion atau Frame by Frame
Software yang digunakan: Adobe Photoshop, Video Pro X3, dan After Effect. 

Latar Belakang:
Dengan judul Philosophy of Life ini, pembuat ingin menganalogikan sebuah makna kehidupan menggunakan objek berupa pot dan bunga sebagai makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan mengalami proses perkembangan selama hidupnya dan akan mengalami kematian. Animasi ini menggunakan stop motion karena dirasa lebih mudah dari pada teknik lainnya. Di akhir animasi, pembuat memasukkan pesan moral berdasarkan ayat dalam Al Qu’ran surat Al-Imran 185 tentang tiap tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Proses pembuatan animasi stop motion/frame by frame dilakukan selama 4 hari.

PROSES PEMBUATAN
Pra produksi:
Pembuatan Storyboard/ sketsa gambar:
Menggunakan buku gambar berukuran A3, pensil dan penghapus. Frame yang dibuat pada storyboard terdapat 45 gambar yang berbeda disetiap gerakan, memuat alur cerita pot dan bunga.

Produksi:
1.Pengambilan gambar (.JPEG):
menggunakan alat berupa kamera DSLR (Canon 600D) dan senter untuk penambahan pencahayaan ketika pengambilan gambar.
2.Pewarnaan pada Objek
Software yang digunakan dalam pewarnaan adalah Adobe Photoshop, dengan cara memasukan gambar storyboard kemudian membuat pola berwarna sesuai dengan storyboard, pemilihan fill colour (warna inti) untuk objek agar terlihat cerah, setelah itu ada perubahan warna pada beberapa objek gambar pada storyboard dilakukan untuk mengganti pencahayaan objek cerita agar dirasakan seakan akan hidup.
3.Pengambilan gambar untuk tampilan awal:
berupa stop motion manual menggunakan kamera DSLR dan kertas serta spidol untuk pewarnaan.

Pasca Produksi:
Editing:
Untuk Bumper (Tampilan awal dan akhir) menggunakan software After Effect.  Untuk menggabungkan frame, menggunakan software Video Pro X3. 

Kelebihan teknik animasi:
Format file pada frame berupa .PNG karena objek memiliki background transparan sehingga lebih mudah untuk disatukan dengan background apapun dalam pembuatan video animasi.

Kelemahan teknik animasi:
1.Tingkat ketelitian menggunakan teknik animasi stop motion sangat tinggi, setiap pergerakan harus dijadikan frame sehingga membutuhkan kesabaran dan keuletan.
2.Background yang digunakan dalam animasi ini hanya menggunakan satu background karena pembuat berniat untuk fokus di objeknya saja (bunga dan pot).

Storyboard Animasi:
Berikut adalah sketsa / storyboard dari pembuatan animasi stop motion atau frame by frame yang dibuat menggunakan buku gambar A3 dan yang sudah diberi warna.


Untuk melihat hasilnya anda bisa buka link berikut ini di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yl5NOsUo10Y

Terimakasih :-)





REDIKA MAGAZINE

Presented By:
Ramita Hapsari
Endah Purwitasari
Diana
Ibrahim Dwi Rudianto
Karina Jayanti
Adi Suwanda

Kelas 4MA01
Fakultas Ilmu Komunikasi 2011

LATAR BELAKANG
Majalah sebagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat  terutama mengenai informasi. bisa didapat melalui media massa. Majalah menjadi salah satu media komunikasi massa yang berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak lainnya. Karakteristik majalah  yaitu mampu menyampaikan pesan yang lebih mendalam dan lebih aktualitas lebih lama, juga memiliki banyak gambar dan cover yang bisa menarik perhatian. Masyarakat Indonesia terkenal dengan masyarakat konsumeris. Majalah sendiri sering digunakan oleh remaja putri atau wanita karir untuk melihat tren fashion. Fashion yang sedang diminati oleh wanita adalah fashion berhijab. Hal ini juga sangat mempengaruhi konten majalah saat ini. Majalah sempat mengalami penurunan pembaca, hasil survei mengatakan  pembaca majalah menurun 20% dari jumlah populasi pada tahun 2015 karena konten yang kurang menarik . (Damanik,2011:09). 

SEJARAH REDIKA MAGAZINE 
Redika merupakan majalah yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia mengenai gaya hidup dan fashion yang sedang berkembang pada zamannya. Redika terbentuk dari enam mahasiswa yang memiliki inovasi mengenai gaya hidup dan fashion. Gaya hidup yang dimaksudkan disini adalah cara hidup yang sederhana namun tetap terlihat mewah dan elegant. Hal ini muncul dari enam mahasiswa komunikasi yang mulai khawatir dengan gaya hidup mahasiswa zaman sekarang yang lebih mementingkan gaya serta penampilan tanpa memikirkan dampak dari gaya tersebut. lalu karena mengingat bahwa kita sebagai mahasiswa adalah adalah orang-orang yang masih produktif, jadi target market dari majalah ini termasuk kedalam usia produktif, yaitu dari usia 18 sampai 35 tahun. Redika dibentuk pada awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 1 januari.  nama “Redika” sendiri diambil dari nama para pendiri yang ada yaitu Ramita, Endah, Diana, Ibrahim, Karin dan Adi. Majalah Redika adalah majalah yang terbit secara mingguan, yaitu setiap dua minggu sekali, dan harga per-eksemplar nya yaitu Rp.25.500,- untuk wilayah pulau Jawa dan Bali, lalu Rp.27.500,- untuk wilayah pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

FILOSOFI LOGO, WARNA DAN TULISAN
Font : century gothic. Perpaduan warna ungu, hijau dan biru. Logo dengan tipe logo gram atau logo gambar dengan bentuk segi enam dengan warna dasar ungu. Huruf R juga bisa diartikan sebagai huruf depan dari kata Refreshing, segar. Dan di ambil dari nama depan majalah Redika. Dalam majalah Radika Huruf yang dipakai adalah Sans Serif yaitu Century Ghotic sedangkan pada isi yang kami gunakan adalah Arial. Sebagian besar desain backgroundnya menggunakkan warna putih.

KONTEN


K E S I M P U L A N
Berdasarkan pemaparan diatas dapat simpulkan bahwa di era globalisasi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai gaya hidup dan fashion semakin meningkat. Pesan sendiri bisa dilakukan melalui media, media yang paling efektif saat ini adalah media massa. Media massa juga terbagi dari beberapa jenis yaitu cetak, elektronik dan dan online. Majalah sendiri bisa termasuk kedalam media cetak. Majalah ini kami beri nama Redika, Redika hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terkenal konsumeris. 

S A R A N 
Majalah ini bisa diolah lebih baik lagi dan cetak karena ini merupakan ide yang kreatif untuk mendukung ekonomi kreatif, kemudian konten dalam majalah ini juga bisa ditambahkan inovasi-inovasi yang lebih unik.  Majalah redika ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk membuat hal yang lebih kreatif lagi dalam komunikasi massa. Kami juga berharap majalah redika ini bisa menambah wawasan mahasiswa kususnya mahasiswa komunikasi dalam mempelajari desain grafis.








SOCIAL PROJECT - UG BERKOBAR

Latar Belakang
UG berKobar (Bersihkan Koridor kampus dari Bahaya Asap Rokok) adalah suatu gerakan yang berawal dari masih banyaknya mahasiswa yang merokok di sepanjang koridor kampus, padahal sudah jelas terdapat larangan merokok tersebut. Dengan Misi agent of change, kami belajar peduli terhadap sesuatu yang kecil di lingkungan sekitar kita, seperti halnya merokok di koridor kampus bukan hanya melanggar peraturan yang diberlakukan pihak kampus, tetapi hal yang lebih penting dalam pelanggaran tersebut adalah asap rokok yang dapat mengganggu orang-orang di sekitar mereka. Kami berkeliling di koridor kampus E dan G untuk sosialisasi, menyebarkan pamflet, mengajak mahasiswa untuk bergabung sebagai agen, serta testimoni sebagai bentuk dukungan dari gerakan yang kami lakukan.

Tugas
Kontribusi saya dalam kelompok gerakan UG berKobar sebagai tim Desain Pamflet dan Bendahara. Seperti hal nya dalam melakukan kampanye/komunikasi politik melalui media, UG berKobar menggunakan media pamflet sebagai media persuasi, menyuarakan kesadaran larangan merokok di sepanjang koridor kampus. Selama proses pembuatan, saya dan tim desain berusaha memilih bahasa dan kata yang tepat untuk dituangkan dalam bentuk pamflet agar pesan yang disampaikan dapat memengaruhi sasaran. Desain pamflet dibentuk menyerupai rokok. Jika lintingan pamflet dibuka, akan ada peringatan dan sindiran terhadap para perokok di dalam koridor, juga ditempelkan permen sebagai pengganti rokok. Selain itu, tugas saya sebagai bendahara adalah mengatur keuangan dan segala keperluan UG berKobar.




Manfaat yang diperoleh
Banyak pengalaman yang dirasakan dalam social project UG berKobar terutama menerapkan Ilmu Komunikasi politik dalam prakteknya, terutama tentang bagaimana mensukseskan suatu kampanye/kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam hal ini civitas mahasiswa, dibutuhkan strategi untuk memengaruhi publik dengan pesan-pesan politik, tentang kerjasama dan kebersamaan dalam satu tim agar tujuan yang diharapkan dapat direspon positif oleh orang sekitar. Dengan adanya gerakan ini saya bisa belajar untuk merencanakan, mengikuti proses dan mengatasi hambatan dari sebuah kegiatan.

Hambatan yang dihadapi
Awalnya gerakan kami kurang mendapat perizinan dari pihak kampus, namun kami rasa kegiatan kami positif. Dari team desain pamflet, saya dan tim perlu menyatukan pikiran dalam pembuatan desain, sempat ada beberapa desain yang kami ajukan ke kelompok, dan akhirnya terpilih satu desain dan disepakati oleh satu kelompok.

MUNGKIN TAK BERJODOH

         

Dihadapkan oleh sesuatu yang sangat rumit dan sulit untuk menuju jalan keluar memang harus memerlukan ekstra pemikiran yang benar benar matang. Harus meninggalkan atau tetap bersama, harus ikhlas atau tidak rela, harus menuruti kemauan bersama atau kemauan pribadi, dan lain lain. Sebenarnya sulit bagiku buat memutuskan hal yang 'satu' itu. Bukan bermaksud untuk bergalau ria di tengah malam, atau membuka kisah lama, hanya ingin bercerita namun tidak untuk mengumbar. 
Bertahun tahun lamanya kita bersama nyatanya tidak menjamin kita untuk terus bersama. Berkat waktu yang terus berjalan dan kebersamaan kita, membuat kita semakin tau dan mengenal kehidupan kita satu sama lain. Dari hal kesamaan sampai hal yang awalnya sulit kita terima namun itu perbedaan kita dan akhirnya menjadi warna di cerita kita. Menjaga komitmen satu sama lain pun sudah kita jaga dengan baik. Kebersamaan tiap waktu dan tiap detik walaupun hanya sekedar via pesan singkat, senang saja kita lalui bersama. Dan akhirnya kita dipertemukan di akhir pekan sekalipun, saat bertemu sulit rasanya untuk berkata kata, hanya memandang satu sama lain dengan penuh rasa.
Hari demi hari semakin memberi kita jawaban tentang kejelasan dari rasa ini. Hingga akhirnya di satu 'titik' kita pun harus di hadapkan dengan kenyataan yang sulit untuk di putuskan. Harus memilih salah 'satu' mana yang menjadi keputusan bersama. Hingga akhirnya kita berpisah untuk satu hal yang memang menyakitkan namun itulah cara Allah menunjukkan kuasanya, mana yang terbaik untuk ku atau dia.
Tidak mudah melupakan rasa nyaman dalam kebersamaan yang sudah kita lewati bersama. Awalnya sulit untuk beradaptasi dalam kesendirian, namun harus ku tahu bahwa banyak disekeliling ku yang peduli dan menghibur. Hari demi hari semakin yakin bahwa Allah menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita. Di luar sana aku yakin ada yang menunggu ku untuk masuk dalam hidupnya. Keadaan lalu memberi ku pelajaran tentang makna kebersamaan dengan penuh rasa namun tidak bisa memiliki satu sama lain. Namun aku harus tetap optimis bahwa akan tiba saatnya Allah memberiku jawaban atas segala doa doaku. 


dududududu.....:-)
ditulis pada: 19 juni 2015 lewat 3 hari :-D

Philosophy Of Life (Stop Motion Video)

Kelas : 4MA01
Kelompok : 5
Fakultas    : Ilmu Komunikasi 2011 Universitas Gunadarma
Dosen : Donny Erlangga SKom., MMSI.
Nama
1. Ocvita Ardhiani (18811961)
2. Ramita Hapsari (18811945)
3. Gun gun Candra Gunadih (18811955)
4. Eva Setiawati (18811957)
5. Acep Iswanto (18811949)
6. Arif Budiaman (18811966)
Judul Animasi :  POL (Philosophy Of Life)
Teknik animasi : Stop Motion atau Frame by Frame
Software yang digunakan: Adobe Photoshop, Video Pro X3, dan After Effect. 

Latar Belakang:
Dengan judul Philosophy of Life ini, pembuat ingin menganalogikan sebuah makna kehidupan menggunakan objek berupa pot dan bunga sebagai makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan mengalami proses perkembangan selama hidupnya dan akan mengalami kematian. Animasi ini menggunakan stop motion karena dirasa lebih mudah dari pada teknik lainnya. Di akhir animasi, pembuat memasukkan pesan moral berdasarkan ayat dalam Al Qu’ran surat Al-Imran 185 tentang tiap tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Proses pembuatan animasi stop motion/frame by frame dilakukan selama 4 hari.

PROSES PEMBUATAN
Pra produksi:
Pembuatan Storyboard/ sketsa gambar:
Menggunakan buku gambar berukuran A3, pensil dan penghapus. Frame yang dibuat pada storyboard terdapat 45 gambar yang berbeda disetiap gerakan, memuat alur cerita pot dan bunga.

Produksi:
1.Pengambilan gambar (.JPEG):
menggunakan alat berupa kamera DSLR (Canon 600D) dan senter untuk penambahan pencahayaan ketika pengambilan gambar.
2.Pewarnaan pada Objek
Software yang digunakan dalam pewarnaan adalah Adobe Photoshop, dengan cara memasukan gambar storyboard kemudian membuat pola berwarna sesuai dengan storyboard, pemilihan fill colour (warna inti) untuk objek agar terlihat cerah, setelah itu ada perubahan warna pada beberapa objek gambar pada storyboard dilakukan untuk mengganti pencahayaan objek cerita agar dirasakan seakan akan hidup.
3.Pengambilan gambar untuk tampilan awal:
berupa stop motion manual menggunakan kamera DSLR dan kertas serta spidol untuk pewarnaan.

Pasca Produksi:
Editing:
Untuk Bumper (Tampilan awal dan akhir) menggunakan software After Effect.  Untuk menggabungkan frame, menggunakan software Video Pro X3. 

Kelebihan teknik animasi:
Format file pada frame berupa .PNG karena objek memiliki background transparan sehingga lebih mudah untuk disatukan dengan background apapun dalam pembuatan video animasi.

Kelemahan teknik animasi:
1.Tingkat ketelitian menggunakan teknik animasi stop motion sangat tinggi, setiap pergerakan harus dijadikan frame sehingga membutuhkan kesabaran dan keuletan.
2.Background yang digunakan dalam animasi ini hanya menggunakan satu background karena pembuat berniat untuk fokus di objeknya saja (bunga dan pot).

Storyboard Animasi:
Berikut adalah sketsa / storyboard dari pembuatan animasi stop motion atau frame by frame yang dibuat menggunakan buku gambar A3 dan yang sudah diberi warna.


Untuk melihat hasilnya anda bisa buka link berikut ini di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yl5NOsUo10Y

Terimakasih :-)





REDIKA MAGAZINE

Presented By:
Ramita Hapsari
Endah Purwitasari
Diana
Ibrahim Dwi Rudianto
Karina Jayanti
Adi Suwanda

Kelas 4MA01
Fakultas Ilmu Komunikasi 2011

LATAR BELAKANG
Majalah sebagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat  terutama mengenai informasi. bisa didapat melalui media massa. Majalah menjadi salah satu media komunikasi massa yang berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak lainnya. Karakteristik majalah  yaitu mampu menyampaikan pesan yang lebih mendalam dan lebih aktualitas lebih lama, juga memiliki banyak gambar dan cover yang bisa menarik perhatian. Masyarakat Indonesia terkenal dengan masyarakat konsumeris. Majalah sendiri sering digunakan oleh remaja putri atau wanita karir untuk melihat tren fashion. Fashion yang sedang diminati oleh wanita adalah fashion berhijab. Hal ini juga sangat mempengaruhi konten majalah saat ini. Majalah sempat mengalami penurunan pembaca, hasil survei mengatakan  pembaca majalah menurun 20% dari jumlah populasi pada tahun 2015 karena konten yang kurang menarik . (Damanik,2011:09). 

SEJARAH REDIKA MAGAZINE 
Redika merupakan majalah yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia mengenai gaya hidup dan fashion yang sedang berkembang pada zamannya. Redika terbentuk dari enam mahasiswa yang memiliki inovasi mengenai gaya hidup dan fashion. Gaya hidup yang dimaksudkan disini adalah cara hidup yang sederhana namun tetap terlihat mewah dan elegant. Hal ini muncul dari enam mahasiswa komunikasi yang mulai khawatir dengan gaya hidup mahasiswa zaman sekarang yang lebih mementingkan gaya serta penampilan tanpa memikirkan dampak dari gaya tersebut. lalu karena mengingat bahwa kita sebagai mahasiswa adalah adalah orang-orang yang masih produktif, jadi target market dari majalah ini termasuk kedalam usia produktif, yaitu dari usia 18 sampai 35 tahun. Redika dibentuk pada awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 1 januari.  nama “Redika” sendiri diambil dari nama para pendiri yang ada yaitu Ramita, Endah, Diana, Ibrahim, Karin dan Adi. Majalah Redika adalah majalah yang terbit secara mingguan, yaitu setiap dua minggu sekali, dan harga per-eksemplar nya yaitu Rp.25.500,- untuk wilayah pulau Jawa dan Bali, lalu Rp.27.500,- untuk wilayah pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

FILOSOFI LOGO, WARNA DAN TULISAN
Font : century gothic. Perpaduan warna ungu, hijau dan biru. Logo dengan tipe logo gram atau logo gambar dengan bentuk segi enam dengan warna dasar ungu. Huruf R juga bisa diartikan sebagai huruf depan dari kata Refreshing, segar. Dan di ambil dari nama depan majalah Redika. Dalam majalah Radika Huruf yang dipakai adalah Sans Serif yaitu Century Ghotic sedangkan pada isi yang kami gunakan adalah Arial. Sebagian besar desain backgroundnya menggunakkan warna putih.

KONTEN


K E S I M P U L A N
Berdasarkan pemaparan diatas dapat simpulkan bahwa di era globalisasi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai gaya hidup dan fashion semakin meningkat. Pesan sendiri bisa dilakukan melalui media, media yang paling efektif saat ini adalah media massa. Media massa juga terbagi dari beberapa jenis yaitu cetak, elektronik dan dan online. Majalah sendiri bisa termasuk kedalam media cetak. Majalah ini kami beri nama Redika, Redika hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terkenal konsumeris. 

S A R A N 
Majalah ini bisa diolah lebih baik lagi dan cetak karena ini merupakan ide yang kreatif untuk mendukung ekonomi kreatif, kemudian konten dalam majalah ini juga bisa ditambahkan inovasi-inovasi yang lebih unik.  Majalah redika ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk membuat hal yang lebih kreatif lagi dalam komunikasi massa. Kami juga berharap majalah redika ini bisa menambah wawasan mahasiswa kususnya mahasiswa komunikasi dalam mempelajari desain grafis.








SOCIAL PROJECT - UG BERKOBAR

Latar Belakang
UG berKobar (Bersihkan Koridor kampus dari Bahaya Asap Rokok) adalah suatu gerakan yang berawal dari masih banyaknya mahasiswa yang merokok di sepanjang koridor kampus, padahal sudah jelas terdapat larangan merokok tersebut. Dengan Misi agent of change, kami belajar peduli terhadap sesuatu yang kecil di lingkungan sekitar kita, seperti halnya merokok di koridor kampus bukan hanya melanggar peraturan yang diberlakukan pihak kampus, tetapi hal yang lebih penting dalam pelanggaran tersebut adalah asap rokok yang dapat mengganggu orang-orang di sekitar mereka. Kami berkeliling di koridor kampus E dan G untuk sosialisasi, menyebarkan pamflet, mengajak mahasiswa untuk bergabung sebagai agen, serta testimoni sebagai bentuk dukungan dari gerakan yang kami lakukan.

Tugas
Kontribusi saya dalam kelompok gerakan UG berKobar sebagai tim Desain Pamflet dan Bendahara. Seperti hal nya dalam melakukan kampanye/komunikasi politik melalui media, UG berKobar menggunakan media pamflet sebagai media persuasi, menyuarakan kesadaran larangan merokok di sepanjang koridor kampus. Selama proses pembuatan, saya dan tim desain berusaha memilih bahasa dan kata yang tepat untuk dituangkan dalam bentuk pamflet agar pesan yang disampaikan dapat memengaruhi sasaran. Desain pamflet dibentuk menyerupai rokok. Jika lintingan pamflet dibuka, akan ada peringatan dan sindiran terhadap para perokok di dalam koridor, juga ditempelkan permen sebagai pengganti rokok. Selain itu, tugas saya sebagai bendahara adalah mengatur keuangan dan segala keperluan UG berKobar.




Manfaat yang diperoleh
Banyak pengalaman yang dirasakan dalam social project UG berKobar terutama menerapkan Ilmu Komunikasi politik dalam prakteknya, terutama tentang bagaimana mensukseskan suatu kampanye/kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam hal ini civitas mahasiswa, dibutuhkan strategi untuk memengaruhi publik dengan pesan-pesan politik, tentang kerjasama dan kebersamaan dalam satu tim agar tujuan yang diharapkan dapat direspon positif oleh orang sekitar. Dengan adanya gerakan ini saya bisa belajar untuk merencanakan, mengikuti proses dan mengatasi hambatan dari sebuah kegiatan.

Hambatan yang dihadapi
Awalnya gerakan kami kurang mendapat perizinan dari pihak kampus, namun kami rasa kegiatan kami positif. Dari team desain pamflet, saya dan tim perlu menyatukan pikiran dalam pembuatan desain, sempat ada beberapa desain yang kami ajukan ke kelompok, dan akhirnya terpilih satu desain dan disepakati oleh satu kelompok.