Jumat, 16 Oktober 2015

CERAH

Kurasa alam semesta sedang memihakku
Langit dan Bumi akhirnya selaras
Hari-hari cerah dan begitulah seharusnya

Kau taburkan serbuk bintang di sarung bantalku
Seperti rembulan mengusap wajahku
Malam-malam cerah dan begitulah seharusnya

Kau membuatku bernyanyi
Kau membuat seorang gadis pergi
Aku jatuh cinta, cinta


Apakah kau lihat bintang jatuh itu malam ini?
Apakah kau terkesima oleh konstelasi yang sama?
Apakah kau dan Yupiter berkonspirasi untuk mendapatkanku?

Kurasa kau, Rembulan dan Neptunus benar
Karena kini aku bersinar terang
Terang, amat terang


Dan kulihat warna-warni dengan cara berbeda
Kau membuat yang tak penting memudar
Hidup ini menyenangkan dan begitulah seharusnya

Apakah kau lihat bintang jatuh itu malam ini?
Apakah kau terkesima oleh konstelasi  yang sama?
Apakah kau dan Yupiter berkonspirasi untuk mendapatkanku?

Kurasa kau dan Rembulan dan Neptunus benar
Karena kini aku bersinar terang
Dan aku tersesat di matamu malam ini


Senin, 22 Juni 2015

MUNGKIN TAK BERJODOH

         

Dihadapkan oleh sesuatu yang sangat rumit dan sulit untuk menuju jalan keluar memang harus memerlukan ekstra pemikiran yang benar benar matang. Harus meninggalkan atau tetap bersama, harus ikhlas atau tidak rela, harus menuruti kemauan bersama atau kemauan pribadi, dan lain lain. Sebenarnya sulit bagiku buat memutuskan hal yang 'satu' itu. Bukan bermaksud untuk bergalau ria di tengah malam, atau membuka kisah lama, hanya ingin bercerita namun tidak untuk mengumbar. 
Bertahun tahun lamanya kita bersama nyatanya tidak menjamin kita untuk terus bersama. Berkat waktu yang terus berjalan dan kebersamaan kita, membuat kita semakin tau dan mengenal kehidupan kita satu sama lain. Dari hal kesamaan sampai hal yang awalnya sulit kita terima namun itu perbedaan kita dan akhirnya menjadi warna di cerita kita. Menjaga komitmen satu sama lain pun sudah kita jaga dengan baik. Kebersamaan tiap waktu dan tiap detik walaupun hanya sekedar via pesan singkat, senang saja kita lalui bersama. Dan akhirnya kita dipertemukan di akhir pekan sekalipun, saat bertemu sulit rasanya untuk berkata kata, hanya memandang satu sama lain dengan penuh rasa.
Hari demi hari semakin memberi kita jawaban tentang kejelasan dari rasa ini. Hingga akhirnya di satu 'titik' kita pun harus di hadapkan dengan kenyataan yang sulit untuk di putuskan. Harus memilih salah 'satu' mana yang menjadi keputusan bersama. Hingga akhirnya kita berpisah untuk satu hal yang memang menyakitkan namun itulah cara Allah menunjukkan kuasanya, mana yang terbaik untuk ku atau dia.
Tidak mudah melupakan rasa nyaman dalam kebersamaan yang sudah kita lewati bersama. Awalnya sulit untuk beradaptasi dalam kesendirian, namun harus ku tahu bahwa banyak disekeliling ku yang peduli dan menghibur. Hari demi hari semakin yakin bahwa Allah menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita. Di luar sana aku yakin ada yang menunggu ku untuk masuk dalam hidupnya. Keadaan lalu memberi ku pelajaran tentang makna kebersamaan dengan penuh rasa namun tidak bisa memiliki satu sama lain. Namun aku harus tetap optimis bahwa akan tiba saatnya Allah memberiku jawaban atas segala doa doaku. 


dududududu.....:-)
ditulis pada: 19 juni 2015 lewat 3 hari :-D

Sabtu, 20 Juni 2015

Philosophy Of Life (Stop Motion Video)

Kelas : 4MA01
Kelompok : 5
Fakultas    : Ilmu Komunikasi 2011 Universitas Gunadarma
Dosen : Donny Erlangga SKom., MMSI.
Nama
1. Ocvita Ardhiani (18811961)
2. Ramita Hapsari (18811945)
3. Gun gun Candra Gunadih (18811955)
4. Eva Setiawati (18811957)
5. Acep Iswanto (18811949)
6. Arif Budiaman (18811966)
Judul Animasi :  POL (Philosophy Of Life)
Teknik animasi : Stop Motion atau Frame by Frame
Software yang digunakan: Adobe Photoshop, Video Pro X3, dan After Effect. 

Latar Belakang:
Dengan judul Philosophy of Life ini, pembuat ingin menganalogikan sebuah makna kehidupan menggunakan objek berupa pot dan bunga sebagai makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan mengalami proses perkembangan selama hidupnya dan akan mengalami kematian. Animasi ini menggunakan stop motion karena dirasa lebih mudah dari pada teknik lainnya. Di akhir animasi, pembuat memasukkan pesan moral berdasarkan ayat dalam Al Qu’ran surat Al-Imran 185 tentang tiap tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Proses pembuatan animasi stop motion/frame by frame dilakukan selama 4 hari.

PROSES PEMBUATAN
Pra produksi:
Pembuatan Storyboard/ sketsa gambar:
Menggunakan buku gambar berukuran A3, pensil dan penghapus. Frame yang dibuat pada storyboard terdapat 45 gambar yang berbeda disetiap gerakan, memuat alur cerita pot dan bunga.

Produksi:
1.Pengambilan gambar (.JPEG):
menggunakan alat berupa kamera DSLR (Canon 600D) dan senter untuk penambahan pencahayaan ketika pengambilan gambar.
2.Pewarnaan pada Objek
Software yang digunakan dalam pewarnaan adalah Adobe Photoshop, dengan cara memasukan gambar storyboard kemudian membuat pola berwarna sesuai dengan storyboard, pemilihan fill colour (warna inti) untuk objek agar terlihat cerah, setelah itu ada perubahan warna pada beberapa objek gambar pada storyboard dilakukan untuk mengganti pencahayaan objek cerita agar dirasakan seakan akan hidup.
3.Pengambilan gambar untuk tampilan awal:
berupa stop motion manual menggunakan kamera DSLR dan kertas serta spidol untuk pewarnaan.

Pasca Produksi:
Editing:
Untuk Bumper (Tampilan awal dan akhir) menggunakan software After Effect.  Untuk menggabungkan frame, menggunakan software Video Pro X3. 

Kelebihan teknik animasi:
Format file pada frame berupa .PNG karena objek memiliki background transparan sehingga lebih mudah untuk disatukan dengan background apapun dalam pembuatan video animasi.

Kelemahan teknik animasi:
1.Tingkat ketelitian menggunakan teknik animasi stop motion sangat tinggi, setiap pergerakan harus dijadikan frame sehingga membutuhkan kesabaran dan keuletan.
2.Background yang digunakan dalam animasi ini hanya menggunakan satu background karena pembuat berniat untuk fokus di objeknya saja (bunga dan pot).

Storyboard Animasi:
Berikut adalah sketsa / storyboard dari pembuatan animasi stop motion atau frame by frame yang dibuat menggunakan buku gambar A3 dan yang sudah diberi warna.


Untuk melihat hasilnya anda bisa buka link berikut ini di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yl5NOsUo10Y

Terimakasih :-)





REDIKA MAGAZINE

Presented By:
Ramita Hapsari
Endah Purwitasari
Diana
Ibrahim Dwi Rudianto
Karina Jayanti
Adi Suwanda

Kelas 4MA01
Fakultas Ilmu Komunikasi 2011

LATAR BELAKANG
Majalah sebagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat  terutama mengenai informasi. bisa didapat melalui media massa. Majalah menjadi salah satu media komunikasi massa yang berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak lainnya. Karakteristik majalah  yaitu mampu menyampaikan pesan yang lebih mendalam dan lebih aktualitas lebih lama, juga memiliki banyak gambar dan cover yang bisa menarik perhatian. Masyarakat Indonesia terkenal dengan masyarakat konsumeris. Majalah sendiri sering digunakan oleh remaja putri atau wanita karir untuk melihat tren fashion. Fashion yang sedang diminati oleh wanita adalah fashion berhijab. Hal ini juga sangat mempengaruhi konten majalah saat ini. Majalah sempat mengalami penurunan pembaca, hasil survei mengatakan  pembaca majalah menurun 20% dari jumlah populasi pada tahun 2015 karena konten yang kurang menarik . (Damanik,2011:09). 

SEJARAH REDIKA MAGAZINE 
Redika merupakan majalah yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia mengenai gaya hidup dan fashion yang sedang berkembang pada zamannya. Redika terbentuk dari enam mahasiswa yang memiliki inovasi mengenai gaya hidup dan fashion. Gaya hidup yang dimaksudkan disini adalah cara hidup yang sederhana namun tetap terlihat mewah dan elegant. Hal ini muncul dari enam mahasiswa komunikasi yang mulai khawatir dengan gaya hidup mahasiswa zaman sekarang yang lebih mementingkan gaya serta penampilan tanpa memikirkan dampak dari gaya tersebut. lalu karena mengingat bahwa kita sebagai mahasiswa adalah adalah orang-orang yang masih produktif, jadi target market dari majalah ini termasuk kedalam usia produktif, yaitu dari usia 18 sampai 35 tahun. Redika dibentuk pada awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 1 januari.  nama “Redika” sendiri diambil dari nama para pendiri yang ada yaitu Ramita, Endah, Diana, Ibrahim, Karin dan Adi. Majalah Redika adalah majalah yang terbit secara mingguan, yaitu setiap dua minggu sekali, dan harga per-eksemplar nya yaitu Rp.25.500,- untuk wilayah pulau Jawa dan Bali, lalu Rp.27.500,- untuk wilayah pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

FILOSOFI LOGO, WARNA DAN TULISAN
Font : century gothic. Perpaduan warna ungu, hijau dan biru. Logo dengan tipe logo gram atau logo gambar dengan bentuk segi enam dengan warna dasar ungu. Huruf R juga bisa diartikan sebagai huruf depan dari kata Refreshing, segar. Dan di ambil dari nama depan majalah Redika. Dalam majalah Radika Huruf yang dipakai adalah Sans Serif yaitu Century Ghotic sedangkan pada isi yang kami gunakan adalah Arial. Sebagian besar desain backgroundnya menggunakkan warna putih.

KONTEN


K E S I M P U L A N
Berdasarkan pemaparan diatas dapat simpulkan bahwa di era globalisasi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai gaya hidup dan fashion semakin meningkat. Pesan sendiri bisa dilakukan melalui media, media yang paling efektif saat ini adalah media massa. Media massa juga terbagi dari beberapa jenis yaitu cetak, elektronik dan dan online. Majalah sendiri bisa termasuk kedalam media cetak. Majalah ini kami beri nama Redika, Redika hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terkenal konsumeris. 

S A R A N 
Majalah ini bisa diolah lebih baik lagi dan cetak karena ini merupakan ide yang kreatif untuk mendukung ekonomi kreatif, kemudian konten dalam majalah ini juga bisa ditambahkan inovasi-inovasi yang lebih unik.  Majalah redika ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk membuat hal yang lebih kreatif lagi dalam komunikasi massa. Kami juga berharap majalah redika ini bisa menambah wawasan mahasiswa kususnya mahasiswa komunikasi dalam mempelajari desain grafis.








SOCIAL PROJECT - UG BERKOBAR

Latar Belakang
UG berKobar (Bersihkan Koridor kampus dari Bahaya Asap Rokok) adalah suatu gerakan yang berawal dari masih banyaknya mahasiswa yang merokok di sepanjang koridor kampus, padahal sudah jelas terdapat larangan merokok tersebut. Dengan Misi agent of change, kami belajar peduli terhadap sesuatu yang kecil di lingkungan sekitar kita, seperti halnya merokok di koridor kampus bukan hanya melanggar peraturan yang diberlakukan pihak kampus, tetapi hal yang lebih penting dalam pelanggaran tersebut adalah asap rokok yang dapat mengganggu orang-orang di sekitar mereka. Kami berkeliling di koridor kampus E dan G untuk sosialisasi, menyebarkan pamflet, mengajak mahasiswa untuk bergabung sebagai agen, serta testimoni sebagai bentuk dukungan dari gerakan yang kami lakukan.

Tugas
Kontribusi saya dalam kelompok gerakan UG berKobar sebagai tim Desain Pamflet dan Bendahara. Seperti hal nya dalam melakukan kampanye/komunikasi politik melalui media, UG berKobar menggunakan media pamflet sebagai media persuasi, menyuarakan kesadaran larangan merokok di sepanjang koridor kampus. Selama proses pembuatan, saya dan tim desain berusaha memilih bahasa dan kata yang tepat untuk dituangkan dalam bentuk pamflet agar pesan yang disampaikan dapat memengaruhi sasaran. Desain pamflet dibentuk menyerupai rokok. Jika lintingan pamflet dibuka, akan ada peringatan dan sindiran terhadap para perokok di dalam koridor, juga ditempelkan permen sebagai pengganti rokok. Selain itu, tugas saya sebagai bendahara adalah mengatur keuangan dan segala keperluan UG berKobar.




Manfaat yang diperoleh
Banyak pengalaman yang dirasakan dalam social project UG berKobar terutama menerapkan Ilmu Komunikasi politik dalam prakteknya, terutama tentang bagaimana mensukseskan suatu kampanye/kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam hal ini civitas mahasiswa, dibutuhkan strategi untuk memengaruhi publik dengan pesan-pesan politik, tentang kerjasama dan kebersamaan dalam satu tim agar tujuan yang diharapkan dapat direspon positif oleh orang sekitar. Dengan adanya gerakan ini saya bisa belajar untuk merencanakan, mengikuti proses dan mengatasi hambatan dari sebuah kegiatan.

Hambatan yang dihadapi
Awalnya gerakan kami kurang mendapat perizinan dari pihak kampus, namun kami rasa kegiatan kami positif. Dari team desain pamflet, saya dan tim perlu menyatukan pikiran dalam pembuatan desain, sempat ada beberapa desain yang kami ajukan ke kelompok, dan akhirnya terpilih satu desain dan disepakati oleh satu kelompok.

Jumat, 17 April 2015

TIPOGRAFI


SEJARAH TIPOGRAFI

Dalam desain komunikasi visual, tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang  kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif. 
Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi tidak dapat dipisahkan dari elemen desain. Dalam membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan karya desain tersebut.
Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf; dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain. Huruf ‘O’, contohnya, tidak saja terbaca sebagai huruf ‘O’, tetapi juga terbaca sebagai bentuk lingkaran yang mempengaruhi bidang suatu karya desain. Dimana dan bagaimana seorang desainer meletakan huruf ‘O’ tersebut dapat mempengaruhi legibilitas dan keseimbangan karya desain tersebut. Sebagai seorang visual komunikator, desainer komunikasi visual harus dapat membaca dan mengartikan bentuk atau gambaran. Dalam perannya sebagai tipografer, seorang desainer harus dapat mengetahui bentuk type yang bagaimana yang dapat menunjang arah desain dan meramalkan reaksi daripada pengamatnya.
Bentuk huruf italic dengan warna emas, misalnya, sangat baik untukdigunakan pada sampul buku roman, dan sebaliknya bentuk huruf roman, san serif, bold, sangat cocok untuk poster-poster politik. 

 SEJARAH TIPOGRAFI
Tipografi, sebagai salah satu metode yang menterjemahkan kata-kata menjadi bentuk atau gambaran sudah digunakan sejak jaman dahulu. Dimulai sejak awal jaman lukisan di gua (early cave drawing age), dimana nenek moyang kita menggambarkan pengalaman mereka di dinding gua. 
Pada awalnya, yang digunakan adalah pictogram, yaitu gambar yang mewakili bentuk benda yang dimaksud. Secara perlahan, berdasarkan asosiasi, beberapa pictogram berubah menjadi ideogram, yaitu simbol yang bentuknya tidak persis mewakili bentuk yang dimaksud sehingga dapat digunakan untuk berbagai arti. Ideoram berkembang sehingga mempunyai gaya penulisan yang tertentu dan mulai mewakili bunyi suara. Karena berkembangnya peradaban manusia, maka berkembang pula kosakata dan kepentingan untuk menyimpan data. Seiring dengan perkembangan tersebut, kecepatan dalam menulis juga berkembang sehingga bentuk individual simbol juga semakin sederhana dan abstrak.  
Pada awal tahun 2800 sebelum Masehi, bangsa Sumaria telah mempunyai sistem menulis dengan formal, abstrak simbol, yang disebut cuneiform, yang kemudian menjadi basis daripada modern alphabet yang kita gunakan. Demikianlah simbol-simbol tersebut terus berkembang dan bertambah sesuai dengan bunyi suara, dan semakin abstrak bentuknya.  
Melalui gerakan penyebaran kekuasaaan dan agama, bangsa Romawi juga menyebarkan sistem penulisan terutama untuk menyimpan peristiwa dan ceritera, dimana calligrafi menjadi populer dan berkembang. Kebutuhan membaca dan menulis juga semakin meningkat.Sejarah perkembangan lain tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. 
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta (Troy), lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya , menyebar keseluruh Eropa. 
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. 
KLASIFIKASI TIPOGRAFI
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi: 
Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Termasuk didalamnya times new roman. 
 

Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. 
 

Serif, Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstrokepada ujung-ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf. Huruf serif dikenal lebih mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun pandangan pembaca membaca baris teks yang sedang dibacanya. Contoh: Times New Roman, Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera Serif, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto 
MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, Super French dan lain-lain. 
 
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke. 
Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya. 
 

Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab. 
 

Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Biasa disebut decoratif font. 
 
Ada banyak sekali jenis huruf yang bisa kita amati. Mungkin di komputer Anda sendiri ada terinstal ratusan hingga ribuan file font. Sebagian font bentuknya unik dan aneh sehingga mudah kita kenali, sementara yang lain tampak sekilas mirip-mirip semua. Setiap saat pun diciptakan font-font baru. Produser film-film Hollywood misalnya, sering mengeluarkan dana untuk mendesain font baru yang unik untuk filmnya. 
Berdasarkan bentuknya, para pakar tipografi umumnya membagi jenis huruf ke dalam dua kelompok besar: serif dan sans serif. Lalu ada kelompok ketiga dan keempat yang disebut script dan dekoratif. Jenis serif dan sans serif pun berbeda-beda, tapi mari sebelumnya mengetahui perbedaan serif dan sans serif. 
SERIF & SANS SERIF 
Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki “tangkai” (stem). Lihatlah font Times New Roman, Bodoni, Garamond, atau Egyptian misalnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang atau tangkai. Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita ketahui, bagian atas dan bawah tiang pilar memang lebih besar agar bisa membuat pilar lebih kokoh. 
Sementara sans serif (atau “tanpa” serif) adalah jenis huruf yang sebaliknya: tidak memiliki tangkai. Ujung-ujung kakinya polos begitu saja. Contohnya Arial atau Helvetica (Catatan: meski amat mirip dan sering saling mensubstitusi satu sama lain, kedua font ini tidaklah mirip persis. Cobalah sekali-kali Anda cetak contoh huruf dalam ukuran besar dan amati perbedaan-perbedaan tipis kedua font ini.) Contoh lain jenis huruf sans adalah ITC Officina Sans, yaitu font yang digunakan di mwmag yang sedang Anda baca ini. 
Kegunaan tangkai serif 
Pada ukuran teks kecil, seperti seukuran tulisan teks di surat kabar atau buku, umumnya tangkai pada kaki-kaki font serif membantu agar tulisan mudah dibaca. Mengapa? Karena tangkai font serif membantu membentuk garis tak tampak yang memandu kita mengikuti sebuah baris teks. Karena itulah kitabanyak menjumpai buku-buku dilayout dengan serif. Menurut penelitian, seseorang yang membaca font serif bisa lebih tahan membaca karena tidak mudah lelah—akibat adanya bantuan dari tangkai serif tadi. 
Tapi pada kondisi-kondisi berikut ini: 
a) huruf amat kecil (seperti tulisan bahan-bahan di label makanan); b) huruf amat besar (seperti di plang-plang merek) yang harus dilihat dari jauh; c) di layar monitor; huruf sans serif kadang lebih mudah dibaca. Mengapa? Karena justru kaki-kaki font serif memperumit bentuk huruf sehingga sedikit lebih lama dibaca. Jika huruf kecil sekali atau pada resolusi rendah seperti di layar monitor, kaki serif bisa tampak bertindihan dan menghalangi pandangan. Karenanya kita banyak melihat plang rambu lalu lintas menggunakan huruf yang sesederhana mungkin agar bisa cepat dibaca, dan di halaman web banyak dipakai font serif karena lebih mudah dibaca pada ukuran kecil/layar kasar. 
Jenis-jenis serif  
Serif tiap jenis huruf pun dapat berbeda-beda. Huruf-huruf masa lama (Old Style) seperti Garamond dan huruf-huruf masa transisi (Transitional) seperti Times New Roman misalnya, memiliki tangkai yang sudutnya lengkung. Sementara pada huruf-huruf masa modern seperti Bodoni, tangkainya bersudut siku. Ada lagi yang bersudut siku pula, tapi relatif tebal/tinggi. Contohnya Egyptian. Tipe serif seperti Egyptian kadang disebut slab serif. Beberapa huruf unik tertentu memiliki tangkai serif negatif, yaitu tangkai yang masuk ke sisi dalam kaki sehingga ujung kaki nampak lebih kecil dari batang kakinya
SKRIP & DEKORATIF 
Selain serif dan sans serif, ada pula jenis huruf “sambung” dan huruf “gaya bebas.” Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis tangan” (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut “huruf undangan” karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat “melingkar-lingkar”. Sementara huruf “gaya bebas”mencakup segala macam jenis huruf “aneh” lain yang sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di komputer juga dikenal font-font “wingdings-like” yang sebenarnya adalah clipart. Tiap hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf. 
Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan. 
Contoh Font:
1. Oldstyle
 
Diciptakan pada periode 1470 ketika muncul huruf Venetian buatan seniman Venice, Aldin ciptaan Aldus Manutius dari Italia, dan Caslon di Jerman. Periode Oldstyle berakhir di abad 16 dengan munculnya periode transisi berupa karya John Baskerville yang menjembatani periode berikutnya.
Beberapa font yang dapat dikategorikan ke dalam Oldstyle adalah Bembo, Bauer Text, CG Cloister, ITC Usherwood, Claren-don, Garamond, Goudy Oldstyle, Palatino, dsb.

1.1 Bembo
 
Bembo pertama kali diperkenalkan di Cardinal Bembo’s Book De Aetna yang menggambarkan perjalanan ke Mount Aetna di Italia. Wajah baru font ini didesain oleh Stanley Morison pada 1929. Font ini digunakan untuk banyak kepentingan.

1.2   Garamond
 
Garamond adalah salah satu typeface yang cukup tua. Dibuat pertama kali oleh Raja Francis I di tahun 1540-an. Sejak itu typeface ini digunakan berbagai bentuk dibermacam-macam negara. Versi modern-nya yang sangat terkenal ialah Adobe Garamond di mana mudah untuk menemukannya di textbook dan majalah. Anda juga bisa menemukannya di edisi Harry Potter !

1.3 Goudy Old Style
 
Goudy old style adalah jenis huruf text yang digunakan dalam harper’s magazine. Goudy old style ini merupakan jenis huruf resmi dari universitas Emory di atlanta, georgia dan north western university di evanstone. Hal ini juga merupakan standar font untuk teks tubuh Key clube publikasi.Disisi lain Goudy old style ini biasanya banyak digunakan pada media masa seerti majalah, sebab huruf ini yang sangat mudah dibaca,dan dengan design yang tidak terlalu formal dan terlihat anggun dan seimbang dengan beberapa eksentrik. ada beberapa huruf yang menjadi ciri khas daro Goudy Old Style yakni huruf g,i,j dan huruf besar Q, titik, koma, tanda seru dan sejenis lainya.
2. Modern
 
Dimulai pada abad ke-18 ketika Giambattista Bodoni menciptakan karya-karyanya yang kita kenal sebagai font Bodoni (dengan anggota keluarganya yang cukup banyak) hingga sekarang. Periode itu cukup panjang hingga abad ke-20 dan jumlah karya-karya typeface sudah semakin banyak.
Font-font yang termasuk dalam kelompok Modern adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITCFenice, Linotype Modern, ITC Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book, Cheltenham, Melior, dll.

2.1 Bodoni
 
Bodoni diambil dari nama pembuatnya, Giambattista Bodoni, biasanya digunakan untuk headline dan logo. Font ini telah digunakan berbagai jenis buku sejak 300 tahun lalu. Salah satu versinya bernama Poster Bodoni yang didesain Chauncey H. Griffith, banyak digunakan poster dan pameran besar.


3. Slab Serif
 
Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan serif yang tebal bahkan sangat tebal. Masa kemunculan jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat sebagai penarik perhatian, yaitu sebagai Header.
Contoh huruf Slab Serif adalah Boton, Aachen, Calvert, Lubalin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, Clarendon, Stymie, dll.

3.1 Rockwell
 
Rockwell adalah varian dari geometric slab serif yang terutama digunakan orang Mesir pada awal abad 19. Pertama kali digunakan oleh Monotype Corporation pada 1934 dan sejak itu muncul produk terkenal termasuk majalah Time dan OS Apple’s Tiger. Sebagian besar digunakan untuk headline, teks pendek, dan poster.


3.2   Clarendon
 
Dikembangkan pada awal abad 19 di Great Britain. Selam periode industrialisasi, font ini digunakan secara luas dan banyak oleh perusahaan di Inggris dan negara Eropa lainnya. Baru-baru ini, font ini menjadi terkemuka di restoran Ruby Tuesday karena menggunakannya di perubahan brand-nya.

4. Sans Serif
 
Sans Serif adalah huruf tanpa serif (kait di ujung). Pertama kali jenis huruf tersebut diciptakan oleh William Caslon IV (keturunan William Caslon pencipta font Caslon di era Oldstyle) pada tahun 1816. Pada awal kemunculannya, font jenis itu disebut Grotesque karena pada jaman itu bentuk huruf tanpa serif dirasa unik dan aneh (grotesque artinya aneh). Hingga kini orang Inggris masih suka menyebut huruf tanpa serif dengan istilah Grotesque.
Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Akzident Grotesk, Helvetica, Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll.

4.1 Franklin Gothic
 
Adalah salah satu sans-serif yang didesain oleh Morris Fuller Benton. Font ini mempunyai jenis dengan berbagai lebar dan digunakan sebagai iklan, pameran, papan pengumuman, buku, dan berbagai jenis media.

4.2 Helvetica
Semua grafik desainer di dunia setuju bahwa Helvetica adalah font yang paling populer dan berpengaruh karena digunakan secara luas sampai saat ini. Font sans-serif typeface ini dibuat oleh Eduard Hoffmann dan Max Meidinger, desainer Swiss terkenal.
 
Helvetica mempunyai banyak versi untuk Greek, Hindi, Latin, Japanesse, Hebrew, dll. Perusahaan terkenal seperti AT & T, American Airlines, Toyota, dan Microsoft menggunakan Helvetica.

4.3 Univers
 
Didesain oleh Adrian Frutiger. Font ini banyak kesamaan dengan Helvetica. Univer dapat dibaca dengan mudah dari kejauhan dibanding font lainnya. Karena itu anda bisa menemukan itu pada berbagai kompani penerbangan (airlines). Perusahaan terkemuka menggunakan font ini adalah Swiss International Airlines, Deutsche Bank, dan Frannkfurt Airport.

4.4 Futura
 
Futura adalah sans-serif lainnya selain Helvetica yang banyak digunakan di kalangan desain grafis. Futura ini berdasarkan bentuk geometris dan digunakan untuk logo, pameran, dan buku di mana ukuran teks yang diperlukan tidak terlalu besar. Font ini pertama kali dikomersialkan pada tahun 1927 oleh Bauer type foundry.

4.5 Gill Sans
 
Pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1928 dan didesain oleh Douglas Cleverdon dan kemudian dikembangkan oleh Eric Gill. Terinspirasi dari desain font-nya Edward Johnston untuk London Underground, font ini digunakan banyak produk seperti Mac OS X dan produk Microsoft.

CERAH

Kurasa alam semesta sedang memihakku
Langit dan Bumi akhirnya selaras
Hari-hari cerah dan begitulah seharusnya

Kau taburkan serbuk bintang di sarung bantalku
Seperti rembulan mengusap wajahku
Malam-malam cerah dan begitulah seharusnya

Kau membuatku bernyanyi
Kau membuat seorang gadis pergi
Aku jatuh cinta, cinta


Apakah kau lihat bintang jatuh itu malam ini?
Apakah kau terkesima oleh konstelasi yang sama?
Apakah kau dan Yupiter berkonspirasi untuk mendapatkanku?

Kurasa kau, Rembulan dan Neptunus benar
Karena kini aku bersinar terang
Terang, amat terang


Dan kulihat warna-warni dengan cara berbeda
Kau membuat yang tak penting memudar
Hidup ini menyenangkan dan begitulah seharusnya

Apakah kau lihat bintang jatuh itu malam ini?
Apakah kau terkesima oleh konstelasi  yang sama?
Apakah kau dan Yupiter berkonspirasi untuk mendapatkanku?

Kurasa kau dan Rembulan dan Neptunus benar
Karena kini aku bersinar terang
Dan aku tersesat di matamu malam ini


MUNGKIN TAK BERJODOH

         

Dihadapkan oleh sesuatu yang sangat rumit dan sulit untuk menuju jalan keluar memang harus memerlukan ekstra pemikiran yang benar benar matang. Harus meninggalkan atau tetap bersama, harus ikhlas atau tidak rela, harus menuruti kemauan bersama atau kemauan pribadi, dan lain lain. Sebenarnya sulit bagiku buat memutuskan hal yang 'satu' itu. Bukan bermaksud untuk bergalau ria di tengah malam, atau membuka kisah lama, hanya ingin bercerita namun tidak untuk mengumbar. 
Bertahun tahun lamanya kita bersama nyatanya tidak menjamin kita untuk terus bersama. Berkat waktu yang terus berjalan dan kebersamaan kita, membuat kita semakin tau dan mengenal kehidupan kita satu sama lain. Dari hal kesamaan sampai hal yang awalnya sulit kita terima namun itu perbedaan kita dan akhirnya menjadi warna di cerita kita. Menjaga komitmen satu sama lain pun sudah kita jaga dengan baik. Kebersamaan tiap waktu dan tiap detik walaupun hanya sekedar via pesan singkat, senang saja kita lalui bersama. Dan akhirnya kita dipertemukan di akhir pekan sekalipun, saat bertemu sulit rasanya untuk berkata kata, hanya memandang satu sama lain dengan penuh rasa.
Hari demi hari semakin memberi kita jawaban tentang kejelasan dari rasa ini. Hingga akhirnya di satu 'titik' kita pun harus di hadapkan dengan kenyataan yang sulit untuk di putuskan. Harus memilih salah 'satu' mana yang menjadi keputusan bersama. Hingga akhirnya kita berpisah untuk satu hal yang memang menyakitkan namun itulah cara Allah menunjukkan kuasanya, mana yang terbaik untuk ku atau dia.
Tidak mudah melupakan rasa nyaman dalam kebersamaan yang sudah kita lewati bersama. Awalnya sulit untuk beradaptasi dalam kesendirian, namun harus ku tahu bahwa banyak disekeliling ku yang peduli dan menghibur. Hari demi hari semakin yakin bahwa Allah menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita. Di luar sana aku yakin ada yang menunggu ku untuk masuk dalam hidupnya. Keadaan lalu memberi ku pelajaran tentang makna kebersamaan dengan penuh rasa namun tidak bisa memiliki satu sama lain. Namun aku harus tetap optimis bahwa akan tiba saatnya Allah memberiku jawaban atas segala doa doaku. 


dududududu.....:-)
ditulis pada: 19 juni 2015 lewat 3 hari :-D

Philosophy Of Life (Stop Motion Video)

Kelas : 4MA01
Kelompok : 5
Fakultas    : Ilmu Komunikasi 2011 Universitas Gunadarma
Dosen : Donny Erlangga SKom., MMSI.
Nama
1. Ocvita Ardhiani (18811961)
2. Ramita Hapsari (18811945)
3. Gun gun Candra Gunadih (18811955)
4. Eva Setiawati (18811957)
5. Acep Iswanto (18811949)
6. Arif Budiaman (18811966)
Judul Animasi :  POL (Philosophy Of Life)
Teknik animasi : Stop Motion atau Frame by Frame
Software yang digunakan: Adobe Photoshop, Video Pro X3, dan After Effect. 

Latar Belakang:
Dengan judul Philosophy of Life ini, pembuat ingin menganalogikan sebuah makna kehidupan menggunakan objek berupa pot dan bunga sebagai makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat akan mengalami proses perkembangan selama hidupnya dan akan mengalami kematian. Animasi ini menggunakan stop motion karena dirasa lebih mudah dari pada teknik lainnya. Di akhir animasi, pembuat memasukkan pesan moral berdasarkan ayat dalam Al Qu’ran surat Al-Imran 185 tentang tiap tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Proses pembuatan animasi stop motion/frame by frame dilakukan selama 4 hari.

PROSES PEMBUATAN
Pra produksi:
Pembuatan Storyboard/ sketsa gambar:
Menggunakan buku gambar berukuran A3, pensil dan penghapus. Frame yang dibuat pada storyboard terdapat 45 gambar yang berbeda disetiap gerakan, memuat alur cerita pot dan bunga.

Produksi:
1.Pengambilan gambar (.JPEG):
menggunakan alat berupa kamera DSLR (Canon 600D) dan senter untuk penambahan pencahayaan ketika pengambilan gambar.
2.Pewarnaan pada Objek
Software yang digunakan dalam pewarnaan adalah Adobe Photoshop, dengan cara memasukan gambar storyboard kemudian membuat pola berwarna sesuai dengan storyboard, pemilihan fill colour (warna inti) untuk objek agar terlihat cerah, setelah itu ada perubahan warna pada beberapa objek gambar pada storyboard dilakukan untuk mengganti pencahayaan objek cerita agar dirasakan seakan akan hidup.
3.Pengambilan gambar untuk tampilan awal:
berupa stop motion manual menggunakan kamera DSLR dan kertas serta spidol untuk pewarnaan.

Pasca Produksi:
Editing:
Untuk Bumper (Tampilan awal dan akhir) menggunakan software After Effect.  Untuk menggabungkan frame, menggunakan software Video Pro X3. 

Kelebihan teknik animasi:
Format file pada frame berupa .PNG karena objek memiliki background transparan sehingga lebih mudah untuk disatukan dengan background apapun dalam pembuatan video animasi.

Kelemahan teknik animasi:
1.Tingkat ketelitian menggunakan teknik animasi stop motion sangat tinggi, setiap pergerakan harus dijadikan frame sehingga membutuhkan kesabaran dan keuletan.
2.Background yang digunakan dalam animasi ini hanya menggunakan satu background karena pembuat berniat untuk fokus di objeknya saja (bunga dan pot).

Storyboard Animasi:
Berikut adalah sketsa / storyboard dari pembuatan animasi stop motion atau frame by frame yang dibuat menggunakan buku gambar A3 dan yang sudah diberi warna.


Untuk melihat hasilnya anda bisa buka link berikut ini di Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yl5NOsUo10Y

Terimakasih :-)





REDIKA MAGAZINE

Presented By:
Ramita Hapsari
Endah Purwitasari
Diana
Ibrahim Dwi Rudianto
Karina Jayanti
Adi Suwanda

Kelas 4MA01
Fakultas Ilmu Komunikasi 2011

LATAR BELAKANG
Majalah sebagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat  terutama mengenai informasi. bisa didapat melalui media massa. Majalah menjadi salah satu media komunikasi massa yang berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak lainnya. Karakteristik majalah  yaitu mampu menyampaikan pesan yang lebih mendalam dan lebih aktualitas lebih lama, juga memiliki banyak gambar dan cover yang bisa menarik perhatian. Masyarakat Indonesia terkenal dengan masyarakat konsumeris. Majalah sendiri sering digunakan oleh remaja putri atau wanita karir untuk melihat tren fashion. Fashion yang sedang diminati oleh wanita adalah fashion berhijab. Hal ini juga sangat mempengaruhi konten majalah saat ini. Majalah sempat mengalami penurunan pembaca, hasil survei mengatakan  pembaca majalah menurun 20% dari jumlah populasi pada tahun 2015 karena konten yang kurang menarik . (Damanik,2011:09). 

SEJARAH REDIKA MAGAZINE 
Redika merupakan majalah yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia mengenai gaya hidup dan fashion yang sedang berkembang pada zamannya. Redika terbentuk dari enam mahasiswa yang memiliki inovasi mengenai gaya hidup dan fashion. Gaya hidup yang dimaksudkan disini adalah cara hidup yang sederhana namun tetap terlihat mewah dan elegant. Hal ini muncul dari enam mahasiswa komunikasi yang mulai khawatir dengan gaya hidup mahasiswa zaman sekarang yang lebih mementingkan gaya serta penampilan tanpa memikirkan dampak dari gaya tersebut. lalu karena mengingat bahwa kita sebagai mahasiswa adalah adalah orang-orang yang masih produktif, jadi target market dari majalah ini termasuk kedalam usia produktif, yaitu dari usia 18 sampai 35 tahun. Redika dibentuk pada awal tahun 2015, tepatnya pada tanggal 1 januari.  nama “Redika” sendiri diambil dari nama para pendiri yang ada yaitu Ramita, Endah, Diana, Ibrahim, Karin dan Adi. Majalah Redika adalah majalah yang terbit secara mingguan, yaitu setiap dua minggu sekali, dan harga per-eksemplar nya yaitu Rp.25.500,- untuk wilayah pulau Jawa dan Bali, lalu Rp.27.500,- untuk wilayah pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.

FILOSOFI LOGO, WARNA DAN TULISAN
Font : century gothic. Perpaduan warna ungu, hijau dan biru. Logo dengan tipe logo gram atau logo gambar dengan bentuk segi enam dengan warna dasar ungu. Huruf R juga bisa diartikan sebagai huruf depan dari kata Refreshing, segar. Dan di ambil dari nama depan majalah Redika. Dalam majalah Radika Huruf yang dipakai adalah Sans Serif yaitu Century Ghotic sedangkan pada isi yang kami gunakan adalah Arial. Sebagian besar desain backgroundnya menggunakkan warna putih.

KONTEN


K E S I M P U L A N
Berdasarkan pemaparan diatas dapat simpulkan bahwa di era globalisasi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai gaya hidup dan fashion semakin meningkat. Pesan sendiri bisa dilakukan melalui media, media yang paling efektif saat ini adalah media massa. Media massa juga terbagi dari beberapa jenis yaitu cetak, elektronik dan dan online. Majalah sendiri bisa termasuk kedalam media cetak. Majalah ini kami beri nama Redika, Redika hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terkenal konsumeris. 

S A R A N 
Majalah ini bisa diolah lebih baik lagi dan cetak karena ini merupakan ide yang kreatif untuk mendukung ekonomi kreatif, kemudian konten dalam majalah ini juga bisa ditambahkan inovasi-inovasi yang lebih unik.  Majalah redika ini mungkin bisa dijadikan acuan untuk membuat hal yang lebih kreatif lagi dalam komunikasi massa. Kami juga berharap majalah redika ini bisa menambah wawasan mahasiswa kususnya mahasiswa komunikasi dalam mempelajari desain grafis.








SOCIAL PROJECT - UG BERKOBAR

Latar Belakang
UG berKobar (Bersihkan Koridor kampus dari Bahaya Asap Rokok) adalah suatu gerakan yang berawal dari masih banyaknya mahasiswa yang merokok di sepanjang koridor kampus, padahal sudah jelas terdapat larangan merokok tersebut. Dengan Misi agent of change, kami belajar peduli terhadap sesuatu yang kecil di lingkungan sekitar kita, seperti halnya merokok di koridor kampus bukan hanya melanggar peraturan yang diberlakukan pihak kampus, tetapi hal yang lebih penting dalam pelanggaran tersebut adalah asap rokok yang dapat mengganggu orang-orang di sekitar mereka. Kami berkeliling di koridor kampus E dan G untuk sosialisasi, menyebarkan pamflet, mengajak mahasiswa untuk bergabung sebagai agen, serta testimoni sebagai bentuk dukungan dari gerakan yang kami lakukan.

Tugas
Kontribusi saya dalam kelompok gerakan UG berKobar sebagai tim Desain Pamflet dan Bendahara. Seperti hal nya dalam melakukan kampanye/komunikasi politik melalui media, UG berKobar menggunakan media pamflet sebagai media persuasi, menyuarakan kesadaran larangan merokok di sepanjang koridor kampus. Selama proses pembuatan, saya dan tim desain berusaha memilih bahasa dan kata yang tepat untuk dituangkan dalam bentuk pamflet agar pesan yang disampaikan dapat memengaruhi sasaran. Desain pamflet dibentuk menyerupai rokok. Jika lintingan pamflet dibuka, akan ada peringatan dan sindiran terhadap para perokok di dalam koridor, juga ditempelkan permen sebagai pengganti rokok. Selain itu, tugas saya sebagai bendahara adalah mengatur keuangan dan segala keperluan UG berKobar.




Manfaat yang diperoleh
Banyak pengalaman yang dirasakan dalam social project UG berKobar terutama menerapkan Ilmu Komunikasi politik dalam prakteknya, terutama tentang bagaimana mensukseskan suatu kampanye/kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam hal ini civitas mahasiswa, dibutuhkan strategi untuk memengaruhi publik dengan pesan-pesan politik, tentang kerjasama dan kebersamaan dalam satu tim agar tujuan yang diharapkan dapat direspon positif oleh orang sekitar. Dengan adanya gerakan ini saya bisa belajar untuk merencanakan, mengikuti proses dan mengatasi hambatan dari sebuah kegiatan.

Hambatan yang dihadapi
Awalnya gerakan kami kurang mendapat perizinan dari pihak kampus, namun kami rasa kegiatan kami positif. Dari team desain pamflet, saya dan tim perlu menyatukan pikiran dalam pembuatan desain, sempat ada beberapa desain yang kami ajukan ke kelompok, dan akhirnya terpilih satu desain dan disepakati oleh satu kelompok.

TIPOGRAFI


SEJARAH TIPOGRAFI

Dalam desain komunikasi visual, tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang  kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif. 
Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi tidak dapat dipisahkan dari elemen desain. Dalam membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan karya desain tersebut.
Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf; dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain. Huruf ‘O’, contohnya, tidak saja terbaca sebagai huruf ‘O’, tetapi juga terbaca sebagai bentuk lingkaran yang mempengaruhi bidang suatu karya desain. Dimana dan bagaimana seorang desainer meletakan huruf ‘O’ tersebut dapat mempengaruhi legibilitas dan keseimbangan karya desain tersebut. Sebagai seorang visual komunikator, desainer komunikasi visual harus dapat membaca dan mengartikan bentuk atau gambaran. Dalam perannya sebagai tipografer, seorang desainer harus dapat mengetahui bentuk type yang bagaimana yang dapat menunjang arah desain dan meramalkan reaksi daripada pengamatnya.
Bentuk huruf italic dengan warna emas, misalnya, sangat baik untukdigunakan pada sampul buku roman, dan sebaliknya bentuk huruf roman, san serif, bold, sangat cocok untuk poster-poster politik. 

 SEJARAH TIPOGRAFI
Tipografi, sebagai salah satu metode yang menterjemahkan kata-kata menjadi bentuk atau gambaran sudah digunakan sejak jaman dahulu. Dimulai sejak awal jaman lukisan di gua (early cave drawing age), dimana nenek moyang kita menggambarkan pengalaman mereka di dinding gua. 
Pada awalnya, yang digunakan adalah pictogram, yaitu gambar yang mewakili bentuk benda yang dimaksud. Secara perlahan, berdasarkan asosiasi, beberapa pictogram berubah menjadi ideogram, yaitu simbol yang bentuknya tidak persis mewakili bentuk yang dimaksud sehingga dapat digunakan untuk berbagai arti. Ideoram berkembang sehingga mempunyai gaya penulisan yang tertentu dan mulai mewakili bunyi suara. Karena berkembangnya peradaban manusia, maka berkembang pula kosakata dan kepentingan untuk menyimpan data. Seiring dengan perkembangan tersebut, kecepatan dalam menulis juga berkembang sehingga bentuk individual simbol juga semakin sederhana dan abstrak.  
Pada awal tahun 2800 sebelum Masehi, bangsa Sumaria telah mempunyai sistem menulis dengan formal, abstrak simbol, yang disebut cuneiform, yang kemudian menjadi basis daripada modern alphabet yang kita gunakan. Demikianlah simbol-simbol tersebut terus berkembang dan bertambah sesuai dengan bunyi suara, dan semakin abstrak bentuknya.  
Melalui gerakan penyebaran kekuasaaan dan agama, bangsa Romawi juga menyebarkan sistem penulisan terutama untuk menyimpan peristiwa dan ceritera, dimana calligrafi menjadi populer dan berkembang. Kebutuhan membaca dan menulis juga semakin meningkat.Sejarah perkembangan lain tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. 
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta (Troy), lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya , menyebar keseluruh Eropa. 
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. 
KLASIFIKASI TIPOGRAFI
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi: 
Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. Termasuk didalamnya times new roman. 
 

Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. 
 

Serif, Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstrokepada ujung-ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf. Huruf serif dikenal lebih mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun pandangan pembaca membaca baris teks yang sedang dibacanya. Contoh: Times New Roman, Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera Serif, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto 
MT, Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, Super French dan lain-lain. 
 
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke. 
Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh: Arial, Futura, Avant Garde, Bitstream Vera Sans, Century Gothic dan lain sebagainya. 
 

Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab. 
 

Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Biasa disebut decoratif font. 
 
Ada banyak sekali jenis huruf yang bisa kita amati. Mungkin di komputer Anda sendiri ada terinstal ratusan hingga ribuan file font. Sebagian font bentuknya unik dan aneh sehingga mudah kita kenali, sementara yang lain tampak sekilas mirip-mirip semua. Setiap saat pun diciptakan font-font baru. Produser film-film Hollywood misalnya, sering mengeluarkan dana untuk mendesain font baru yang unik untuk filmnya. 
Berdasarkan bentuknya, para pakar tipografi umumnya membagi jenis huruf ke dalam dua kelompok besar: serif dan sans serif. Lalu ada kelompok ketiga dan keempat yang disebut script dan dekoratif. Jenis serif dan sans serif pun berbeda-beda, tapi mari sebelumnya mengetahui perbedaan serif dan sans serif. 
SERIF & SANS SERIF 
Serif adalah kelompok jenis huruf yang memiliki “tangkai” (stem). Lihatlah font Times New Roman, Bodoni, Garamond, atau Egyptian misalnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai penopang atau tangkai. Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah mengikuti bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno. Seperti kita ketahui, bagian atas dan bawah tiang pilar memang lebih besar agar bisa membuat pilar lebih kokoh. 
Sementara sans serif (atau “tanpa” serif) adalah jenis huruf yang sebaliknya: tidak memiliki tangkai. Ujung-ujung kakinya polos begitu saja. Contohnya Arial atau Helvetica (Catatan: meski amat mirip dan sering saling mensubstitusi satu sama lain, kedua font ini tidaklah mirip persis. Cobalah sekali-kali Anda cetak contoh huruf dalam ukuran besar dan amati perbedaan-perbedaan tipis kedua font ini.) Contoh lain jenis huruf sans adalah ITC Officina Sans, yaitu font yang digunakan di mwmag yang sedang Anda baca ini. 
Kegunaan tangkai serif 
Pada ukuran teks kecil, seperti seukuran tulisan teks di surat kabar atau buku, umumnya tangkai pada kaki-kaki font serif membantu agar tulisan mudah dibaca. Mengapa? Karena tangkai font serif membantu membentuk garis tak tampak yang memandu kita mengikuti sebuah baris teks. Karena itulah kitabanyak menjumpai buku-buku dilayout dengan serif. Menurut penelitian, seseorang yang membaca font serif bisa lebih tahan membaca karena tidak mudah lelah—akibat adanya bantuan dari tangkai serif tadi. 
Tapi pada kondisi-kondisi berikut ini: 
a) huruf amat kecil (seperti tulisan bahan-bahan di label makanan); b) huruf amat besar (seperti di plang-plang merek) yang harus dilihat dari jauh; c) di layar monitor; huruf sans serif kadang lebih mudah dibaca. Mengapa? Karena justru kaki-kaki font serif memperumit bentuk huruf sehingga sedikit lebih lama dibaca. Jika huruf kecil sekali atau pada resolusi rendah seperti di layar monitor, kaki serif bisa tampak bertindihan dan menghalangi pandangan. Karenanya kita banyak melihat plang rambu lalu lintas menggunakan huruf yang sesederhana mungkin agar bisa cepat dibaca, dan di halaman web banyak dipakai font serif karena lebih mudah dibaca pada ukuran kecil/layar kasar. 
Jenis-jenis serif  
Serif tiap jenis huruf pun dapat berbeda-beda. Huruf-huruf masa lama (Old Style) seperti Garamond dan huruf-huruf masa transisi (Transitional) seperti Times New Roman misalnya, memiliki tangkai yang sudutnya lengkung. Sementara pada huruf-huruf masa modern seperti Bodoni, tangkainya bersudut siku. Ada lagi yang bersudut siku pula, tapi relatif tebal/tinggi. Contohnya Egyptian. Tipe serif seperti Egyptian kadang disebut slab serif. Beberapa huruf unik tertentu memiliki tangkai serif negatif, yaitu tangkai yang masuk ke sisi dalam kaki sehingga ujung kaki nampak lebih kecil dari batang kakinya
SKRIP & DEKORATIF 
Selain serif dan sans serif, ada pula jenis huruf “sambung” dan huruf “gaya bebas.” Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis tangan” (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang. Atau bisa juga disebut “huruf undangan” karena hampir selalu hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun. Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat “melingkar-lingkar”. Sementara huruf “gaya bebas”mencakup segala macam jenis huruf “aneh” lain yang sulit dikategorikan dalam ketiga kategori lainnya. Kadang huruf ini bisa diinspirasi dari bentuk geometris tertentu, memadukan gambar atau pola tertentu, dan sebagainya. Di komputer juga dikenal font-font “wingdings-like” yang sebenarnya adalah clipart. Tiap hurufnya murni berupa ikon atau gambar, bukan huruf. 
Umumnya jenis-jenis huruf skrip dan dekoratif digunakan untuk hiasan atau dekorasi, bukan untuk teks maupun headline teks. Karena derajat kompleksitasnya lebih tinggi, maka tidak cocok untuk teks karena akan menyulitkan pembacaan. 
Contoh Font:
1. Oldstyle
 
Diciptakan pada periode 1470 ketika muncul huruf Venetian buatan seniman Venice, Aldin ciptaan Aldus Manutius dari Italia, dan Caslon di Jerman. Periode Oldstyle berakhir di abad 16 dengan munculnya periode transisi berupa karya John Baskerville yang menjembatani periode berikutnya.
Beberapa font yang dapat dikategorikan ke dalam Oldstyle adalah Bembo, Bauer Text, CG Cloister, ITC Usherwood, Claren-don, Garamond, Goudy Oldstyle, Palatino, dsb.

1.1 Bembo
 
Bembo pertama kali diperkenalkan di Cardinal Bembo’s Book De Aetna yang menggambarkan perjalanan ke Mount Aetna di Italia. Wajah baru font ini didesain oleh Stanley Morison pada 1929. Font ini digunakan untuk banyak kepentingan.

1.2   Garamond
 
Garamond adalah salah satu typeface yang cukup tua. Dibuat pertama kali oleh Raja Francis I di tahun 1540-an. Sejak itu typeface ini digunakan berbagai bentuk dibermacam-macam negara. Versi modern-nya yang sangat terkenal ialah Adobe Garamond di mana mudah untuk menemukannya di textbook dan majalah. Anda juga bisa menemukannya di edisi Harry Potter !

1.3 Goudy Old Style
 
Goudy old style adalah jenis huruf text yang digunakan dalam harper’s magazine. Goudy old style ini merupakan jenis huruf resmi dari universitas Emory di atlanta, georgia dan north western university di evanstone. Hal ini juga merupakan standar font untuk teks tubuh Key clube publikasi.Disisi lain Goudy old style ini biasanya banyak digunakan pada media masa seerti majalah, sebab huruf ini yang sangat mudah dibaca,dan dengan design yang tidak terlalu formal dan terlihat anggun dan seimbang dengan beberapa eksentrik. ada beberapa huruf yang menjadi ciri khas daro Goudy Old Style yakni huruf g,i,j dan huruf besar Q, titik, koma, tanda seru dan sejenis lainya.
2. Modern
 
Dimulai pada abad ke-18 ketika Giambattista Bodoni menciptakan karya-karyanya yang kita kenal sebagai font Bodoni (dengan anggota keluarganya yang cukup banyak) hingga sekarang. Periode itu cukup panjang hingga abad ke-20 dan jumlah karya-karya typeface sudah semakin banyak.
Font-font yang termasuk dalam kelompok Modern adalah Bodoni, Bauer Bodoni, Didot, Torino, Auriga, ITCFenice, Linotype Modern, ITC Modern, Walbaum Book, ITC Zapf Book, Cheltenham, Melior, dll.

2.1 Bodoni
 
Bodoni diambil dari nama pembuatnya, Giambattista Bodoni, biasanya digunakan untuk headline dan logo. Font ini telah digunakan berbagai jenis buku sejak 300 tahun lalu. Salah satu versinya bernama Poster Bodoni yang didesain Chauncey H. Griffith, banyak digunakan poster dan pameran besar.


3. Slab Serif
 
Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan serif yang tebal bahkan sangat tebal. Masa kemunculan jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat sebagai penarik perhatian, yaitu sebagai Header.
Contoh huruf Slab Serif adalah Boton, Aachen, Calvert, Lubalin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, Clarendon, Stymie, dll.

3.1 Rockwell
 
Rockwell adalah varian dari geometric slab serif yang terutama digunakan orang Mesir pada awal abad 19. Pertama kali digunakan oleh Monotype Corporation pada 1934 dan sejak itu muncul produk terkenal termasuk majalah Time dan OS Apple’s Tiger. Sebagian besar digunakan untuk headline, teks pendek, dan poster.


3.2   Clarendon
 
Dikembangkan pada awal abad 19 di Great Britain. Selam periode industrialisasi, font ini digunakan secara luas dan banyak oleh perusahaan di Inggris dan negara Eropa lainnya. Baru-baru ini, font ini menjadi terkemuka di restoran Ruby Tuesday karena menggunakannya di perubahan brand-nya.

4. Sans Serif
 
Sans Serif adalah huruf tanpa serif (kait di ujung). Pertama kali jenis huruf tersebut diciptakan oleh William Caslon IV (keturunan William Caslon pencipta font Caslon di era Oldstyle) pada tahun 1816. Pada awal kemunculannya, font jenis itu disebut Grotesque karena pada jaman itu bentuk huruf tanpa serif dirasa unik dan aneh (grotesque artinya aneh). Hingga kini orang Inggris masih suka menyebut huruf tanpa serif dengan istilah Grotesque.
Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Akzident Grotesk, Helvetica, Univers, Formata, Avant Garde, Gill Sans, Futura, Optima, dll.

4.1 Franklin Gothic
 
Adalah salah satu sans-serif yang didesain oleh Morris Fuller Benton. Font ini mempunyai jenis dengan berbagai lebar dan digunakan sebagai iklan, pameran, papan pengumuman, buku, dan berbagai jenis media.

4.2 Helvetica
Semua grafik desainer di dunia setuju bahwa Helvetica adalah font yang paling populer dan berpengaruh karena digunakan secara luas sampai saat ini. Font sans-serif typeface ini dibuat oleh Eduard Hoffmann dan Max Meidinger, desainer Swiss terkenal.
 
Helvetica mempunyai banyak versi untuk Greek, Hindi, Latin, Japanesse, Hebrew, dll. Perusahaan terkenal seperti AT & T, American Airlines, Toyota, dan Microsoft menggunakan Helvetica.

4.3 Univers
 
Didesain oleh Adrian Frutiger. Font ini banyak kesamaan dengan Helvetica. Univer dapat dibaca dengan mudah dari kejauhan dibanding font lainnya. Karena itu anda bisa menemukan itu pada berbagai kompani penerbangan (airlines). Perusahaan terkemuka menggunakan font ini adalah Swiss International Airlines, Deutsche Bank, dan Frannkfurt Airport.

4.4 Futura
 
Futura adalah sans-serif lainnya selain Helvetica yang banyak digunakan di kalangan desain grafis. Futura ini berdasarkan bentuk geometris dan digunakan untuk logo, pameran, dan buku di mana ukuran teks yang diperlukan tidak terlalu besar. Font ini pertama kali dikomersialkan pada tahun 1927 oleh Bauer type foundry.

4.5 Gill Sans
 
Pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1928 dan didesain oleh Douglas Cleverdon dan kemudian dikembangkan oleh Eric Gill. Terinspirasi dari desain font-nya Edward Johnston untuk London Underground, font ini digunakan banyak produk seperti Mac OS X dan produk Microsoft.