Minggu, 30 Maret 2014

KEMANAKAH PERMAINAN TRADISIONAL INDONESIA SAAT INI?

Beruntunglah kita yang mengalami masa kecil yang bahagia dengan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Waktu kecil, sepulang sekolah kita menghabiskan waktu bersama teman teman, dulu itu begitu marak permainan tradisional yang begitu digandrungi oleh anak-anak.  dari mulai menggunakan alat sampai dengan tidak menggunakan alat-alat. Entah mengapa permainan yang beragam pada masa kecil tersebut memiliki kenangan tersendiri untuk zaman sekarang ini yang sudah tergantikan oleh permainan yang berbau teknologi.  Memang sih perkembangan teknologi saat ini semakin canggih, tetapi sebaiknya jangan melupakan permainan tradisional yang pernah kita alami saat dahulu kala. Kali ini kita akan membuka kembali memori ingatan kita akan permainan tradisional apa saja sih yang pernah ada sewaktu kita masih kanak-kanak?

Pertama, Petak Umpet. Siapa sih yang gak kenal dengan permainan yang tidak menggunakan alat satu ini? Jumlah pemain tidak ditentukan, lebih banyak peserta lebih seru ternyata. Pertama kita dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang bakal menjadi kucing yaitu sebagai pencari teman-teman yang bersembunyi. Biasanya yang berperan sebagai kucing memejamkan mata menghadap ke tembok atau pohon sambil berhitung sedangkan teman yang lainnya bersembunyi selama hitungan berlangsung. Setelah itu si kucing mencari teman yang bersembunyi, apabila bertemu si kucing menyebutkan nama temannya sambil menyentuh tempat jaga. Hmm…Seru bukan?

Kedua, Permainan Kelereng. Dulu itu kelereng begitu marak biasanya dikalangan anak laki-laki. pertama dengan membuat garis lintasan. Masing-masing anak memegang kelereng dan melemparkan ke area garis lintasan yang telah dibuat, dan menembakan kelereng tersebut dengan menggunakan jari.

Ketiga, Lompat Tali. Permainan ini paling seru dimainkan biasanya oleh anak perempuan namun tak jarang pula anak laki-laki ikut memainkannya. Terbuat dari anyaman karet yang dihubungkan karet satu dengan karet lainnya dengan kepanjangan tertentu. Peserta melompat karet dengan ketinggian yang ditentukan oleh peserta.

Keempat, Congklak. Permainan ini seru juga loh dimainkan. dengan papan congklak yang unik bolong bolong dan diisi dengan biji yang mirip dengan biji kopi. Semakin banyak biji yang terisi di papan congklak semakin besar kemungkinan untuk menang.

Kelima, Bola Bekel. Permainan ini dulu dialami ketika kita berada di sekolah sewaktu istirahat dan dirumah sewaktu kita bermain di halaman bersama teman teman. Seru sekali permainan ini karena menggunakan biji bekel yang terbuat dari logam dengan bentuk yang khas dan satu bola bekel. Permainan ini pertama diawali dengan menyebarkan biji bola bekel dan melemparkan bola bekel ke atas dan memantul, Jika bola tidak tertangkap maka pemain dinyatakan mati.

Keenam, Layangan. Dilakukan disiang hari hingga sore hari yang biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Layang laying ini diterbangkan ke atas langit dengan benang yang mengait di layang- layang tersebut. Angin pun sangat membantu permainan ini agar laying laying dapat menari di atas langit 

Ketujuh, Bepe bepean atau boneka kertas. Seru sekali untuk anak perempuan yang biasanya memainkan permainan yang terbuat dari kertas ini. Dengan gambar boneka Barbie atau sailormoon yang lucu dengan koleksi baju nya ini, anak perempuan bisa lupa waktu untuk memainkannya.

Kedelapan, Yoyo. Permainan berbentuk bulat yang terbuat dari kayu dengan lilitan tali ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. dengan mengulurkan tali kebawah dan mengayunkannya dengan tangan.

Kesembilan, Engklek. Permainan ini sangat tradisional sekali karena melompat lompat pada permukaan yang digambar di atas tanah dan gambarnya disusun dengan bentuk kotak-kotak lalu pemain melompat dengan satu kaki di atas bidang yang telah dibuat.

Kesepuluh, Ular-ularan. Terdiri dari dua kelompok masing masing kelompok berbaris ke belakang dengan memegang bahu teman.

Seru bukan permainan yang telah diuraikan di atas? Coba saat ini permainan tersebut rutin dimainkan oleh anak anak zaman sekarang, tetapi sayangnya saat ini anak-anak lebih senang bermain dengan menggunakan teknologi. Permainan dahulu lebih terasa sportifitas dan kebersamaan dengan anak anak lainnya dibandingkan zaman sekarang. Mari kita lestarikan budaya permainan tradisional Indonesia sebelum nanti diklaim dengan negara lain. Sekarang saatnya kita menggugahnya kembali adik adik kita dengan permainan tradisional.



Sabtu, 22 Maret 2014

Penelitian


SEMINAR BESAR NASIONAL KOMUNIKASI
KONGRES VI ISKI
PADANG, SUMATERA BARAT 25‐27 NOVEMBER 2013


PEMBINGKAIAN ISU JOKO WIDODO SEBAGAI CALON PRESIDEN PADA KOMPAS ONLINE 
Ramita Hapsari
Reni Fitriani
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Gunadarma
ramitahapsari@gmail.com   renifitriani2011@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti mengenai Isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Masalah umum dalam penelitian ini terkait dengan penyampaian pesan dalam media Kompas online terhadap Isu tersebut dan melihat pengemasan berita pada kompas online. Metode yang digunakan adalah metode analisis framing Robert N. Entman dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh melalui analisis teks pada artikel media Kompas online yang membahas seputar isu pemberitaan Joko Widodo sebagai Calon presiden dari tanggal 4-5 september 2013 dan pengumpulan data dari Studi pustaka yaitu mengumpulkan dan membaca literature berupa buku-buku, yang dikumpulkan menjadi satu sesuai dengan tema penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas mengonstruksi pemberitaan yang menonjolkan dua sisi, yaitu sosok Joko Widodo terkait isu pencalonannya sebagai calon presiden yang membuat isu ini mencuri perhatian masyarakat menjelang rakernas, dan sikap PDIP sebagai partai yang menaungi Joko Widodo dalam menanggapi isu pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden baik keinginannya untuk mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden dan pertentangan yang dilakukan partai Gerindra. Dari analisis tersebut, kompas memilih cara aman dan berhati-hati dalam memberitakan isu ini yang pada akhirnya kompas online menghasilkan frame PDIP sebagai posisi yang serba salah dan bimbang. Dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Joko Widodo sendiri terhadap isu tersebut padahal Joko Widodo menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini.
Kata Kunci: framing; Jokowi;  calon presiden.


PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula media massa, mulai dari media massa tradisional sampai pada media massa modern. Dalam era globalisasi, hampir seluruh media massa cetak memiliki versi online, berupa e-paper ada juga yang membuat portal berita khusus online yang bisa di-update dengan cepat, tanpa menunggu proses cetak. Media online pun mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sama dengan media lainnya dalam memproses dan menyebarkan berita. Berbagai macam informasi yang ditampilkan di media massa mengangkat isu – isu yang bersifat nasional. Ada yang benar – benar menjadi perhatian media atau malah hilang tertutup oleh isu – isu lain tanpa adanya penyelesaian. Seperti pada Kompas online yang menjadi penelitian ini. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana suatu media mengkonstruksi realita. Isu pemberitaan Joko Widodo menjadi calon presiden 2014 ini merupakan salah satu isu dalam media yang coba kami teliti bagaimana media kompas online membingkai pemberitaan isu Joko Widodo sebagai calon presiden 2014, bagaimana media kompas online mengemas berita, dan secara implisit menunjukkan adanya peranan penting ideologi suatu media dalam menyampaikan isi berita dan bagaimana kecenderungan sikap media online Kompas terhadap isu yang berkembang dan diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai isu tersebut.

KONSTRUKSI MEDIA DAN PEMBINGKAIAN BERITA
Istilah konstruksi realitas sosial (social construction of reality) diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Dalam pandangan konstruksionis, tidak ada realita dalam bentuk riil yang seolah-olah ada dan sesungguhnya atas suatu realitas. Dalam pemberitaan di media seringkali merupakan hasil dari pandangan wartawan ketika melihat dan meliput peristiwa. Bagaimana realitas peristiwa yang sama namun dikemas secara berbeda oleh wartawan sehingga menghasilkan berita yang secara radikal berbeda (Eriyanto, 2002:97).Hal itulah yang dinamakan sebagai framing. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis framing Robert N. Entman yang pada dasarnya digunakan bagaimana teks komunikasi yang disajikan, bagaimana representasi yang ditampilkan secara menonjol mempengaruhi khalayak. Analisis framing Robert N. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu, dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Konsepsi mengenai framing dari Entman menggambarkan bagaimana define problem, Diagnose causes, Make moral judgement, Treatment recommendation. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat atau organisasi tertentu dalam suatu setting tertentu pula. Penelitian ini menggunakan  media kompas online yang mengemukakan isu pemberitaan sebagai objek kajian. Alasan penelitian ini menggunakan media online, karena media online yang erat kaitannya dengan aktualitas dan kecepatan, namun terlalu aktualnya suatu berita membuat data kerap kali kurang akurat, kurang mendalam dan belum ada verifikasi terhadap objek yang diberitakan.


HASIL ANALISIS DAN DISKUSI
Berita 1: “Menjaga” Jokowi dan Dilema Capres PDIP
Define problem: Tanggal 6 September 2013 diadakan rapat kerja nasional III sebelum pemilu 2014 oleh PDIP. Diagnosa causes: isu Joko Widodo sebagai calon presiden 2014 mewarnai rapat kerja nasional  PDIP.  Make moral judgment: PDIP terkesan berhati-hati menentukan keputusan walaupun Joko widodo mempunyai elektabilitas tinggi dalam sejumlah survey. Treatment recommendation: PDIP menunggu saat yang tepat untuk menentukan Jokowi dalam pemilu 2014 karena PDIP harus mencermati dinamika politik yang ada.
Rakernas PDIP terakhir menjelang pemilu 2014 ini diwarnai dengan isu Jokowi yang akan diusung PDIP sebagai kandidat calon presiden 2014. Namun PDIP belum bisa memberi tanggapan mengenai isu tersebut karena banyak pertimbangan diantaranya karena PDIP tidak ingin kesalahan pada pemilu 2009 terulang, Maka PDIP menunggu moment yang tepat mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden atau tidak dan PDIP juga tidak menampik bahwa Jokowi merupakan kader potensial yang mereka miliki.

Berita 2: PDIP: Capres belum diumumkan saja, partai lain sudah main dikte
Define problem: adanya partai lain yang berusaha membaca keputusan yang akan diambil oleh PDIP.  Diagnosa causes: adanya wacana yang berkembang Jokowi akan diusung oleh partai PDIP pada pemilu 2014. Make moral judgment: hak politik dimiliki oleh setiap partai politik dan kadernya. Treatment recommendation: PDIP masih mencermati bursa kandidat calon presiden
Isu yang berkembang mengenai Jokowi pada pemilu 2014 mambuat partai Gerindra angkat bicara. Pihak Gerindra, Ahmad Muzani mengingatkan PDIP dan Jokowi akan janjinya untuk mendukung Prabowo pada pemilu 2014 dan Jokowi menuntaskan tugasnya sebagai gubernur Jakarta. Hal ini yang membuat pihak PDIP beranggapan bahwa pihaknya mempunyai hak untuk menentukan keputusan yang akan diambil. Dan pada momentum yang tepat pihak PDIP akan menentukan keputusannya.

Berita 3: Jokowi Itu Sudah Terkenal Sampai Pelosok
Define Problem: Dalam rakernas, pengurus daerah PDIP akan memberikan pandangannya terkait pemilihan legislatif dan pemilu presiden 2014. Diagnose causes: Adanya sosok Jokowi yang sudah diketahui diwilayah jauh Sumsel. Make Moral Judgement: Para pengurus daerah PDIP berhak mengusulkan nama kandidat calon presiden. Treatment Recommendation: Apapun yang diusulkan para pengurus daerah, itu akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP.
Pengurus daerah PDIP akan memberikan pandangannya terkait pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 dalam rakernas pada 6-8 September 2013. Sosok Jokowi yang memiliki daya tarik besar membuat Jokowi dikenal sampai pelosok Sumsel. Para rakernas PDIP, selain memberikan pandangan dan usulan terkait Pemilu 2014, mereka juga berhak mengajukan nama kandidat capres yang dinilai layak meski menganggap Jokowi salah satu kandidat yang dinilai pantas. Usulan yang disampaikan pengurus daerah nantinya akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP dalam memutuskan capres yang akan diusung.

Berita 4: Gerindra ingatkan Jokowi, Basuki angkat bicara
Define problem: partai Gerindra tidak setuju Joko Widodo menjadi calon presiden. Diagnosa causes: adanya perjanjian yang dibuat Joko Widodo dan PDIP mengenai dukungan terhadap gerindra pada pemilu 2014. Make moral judgment: secara prinsip, Gerindra menghormati siapa pun yang diusung partai politik lain pada pemilu 2014. Treatment recommendation: Gerindra terus mengingatkan Joko widodo dan PDIP mengenai janji tersebut.
Pada berita ini memperlihatkan fakta bahwa pihak Gerindra tidak setuju isu pencalonan Joko Widodo sebagai presiden. Diperlihatkan dari pendapat ahmad murzani dan basuki yang merupakan wakil gubernur DKI Jakarta sekaligus kader dari partai Gerindra. Walaupun ada kalimat berdalih bahwa Gerindra akan menghormati apapun keputusan PDIP namun tetap saja Gerindra menginginkan PDIP untuk tidak mengusung Jokowi pada pemilu 2014 ini.

Berita 5: Jokowi Jadi Presiden, Basuki Belum Siap Jadi Gubernur
Define Problem: Kekhawatiran Partai Gerindra dengan dukungan publik pada Joko Widodo. Diagnose causes: Kritik dilontarkan partai Gerindra agar Joko Widodo fokus dalam tugasnya menyelesaikan permasalahan Ibu Kota. Make moral judgement: namun secara prinsip, pihak Gerindra akan menghormati keputusan semua partai politik dalam mengusung calon presiden. Treatment Recommendation: Gerindra akan terus berupaya mengingatkan Joko Widodo dan PDIP.
Dalam berita ini mengungkapkan bahwa Gerindra mulai ketar-ketir dengan sokongan publik terhadap Jokowi dan secara terang-terangan Gerindra meminta PDIP dan Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jakarta. Diungkapkan pula oleh Ahmad Muzani bahwa pada prinsinya pihak Gerindra akan menghormati keputusan partai politik dalam menentukan calon presiden yang diusungkannya namun tetap saja apapun risikonya pihak Gerindra akan terus berupaya mengingatkan Jokowi dan PDIP mengenai hal tersebut.

Berita 6: Soal pencapresan Jokowi, PDIP tak bisa lawan kemauan rakyat
Define problem: PDIP sulit membendung pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Diagnosa causes: banyaknya dukungan dari masyarakat terhadap Joko Widodo. Make moral judgment : apapun keputusannya nanti, yang terpenting Joko Widodo dan PDIP mampu bertanggung jawab. Treatment recommendation: PDIP menghormati pandangan publik, semua partai punya caranya masing-masing dalam menentukan keputusan.
Sosok Jokowi yang terkenal membuat dukungan mengalir deras kepadanya. Ini membuat PDIP sulit membendung keinginan masyarakat. Ini juga merupakan balasan dari kritikan Gerindra terhadap Jokowi dan PDIP bahwasanya PDIP menghormati pandangan publik dan berusaha menentukan yang terbaik serta mampu bertanggung jawab pada keputusan tersebut.
Pembingkaian kompas terhadap sosok Joko Widodo terkait isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden
 Pada sejumlah pemberitaan, Kompas membingkai sosok Joko Widodo terkait isu pencalonan dirinya sebagai presiden oleh PDIP kedalam beberapa pernyataan, dapat dilihat dalam pemberitaan kompas online dengan judul “Jokowi Itu Terkenal sampai Pelosok”dan“Menjaga Jokowi dan Dilema Capres PDIP” menyatakan bahwa Jokowi memiliki daya tarik yang besar jika maju sebagai capres. Selain itu, diungkapkan pula bahwa sosok Jokowi ini layak jual, yang berarti bahwa masyarakat sudah mengenal Jokowi hingga sampai wilayah jauh. Dengan sosok Jokowi yang dikemukakan dalam judul berita tersebut  maka nama Jokowi pun berhasil menjadi  jawara dalam sejumlah survei karena jokowi memiliki elektabilitas tertinggi. Sosok Jokowi kembali diperbincangkan dalam pemberitaan kompas online dengan judul “Jokowi Jadi Presiden, Basuki Belum Siap Jadi Gubernur” Dapat dilihat dari ungkapan Basuki yang menilai Jokowi merupakan salah seorang contoh kader partai yang baik. Dari bukti penyataan diatas, Kompas online menggambarkan bagaimana adanya bahwa memang  sosok Jokowi dikenal masyarakat luas semenjak pencalonan beliau sebagai calon gubernur DKI Jakarta .

Pembingkaian Kompas terhadap Partai PDIP terkait isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014
Dalam pemberitaan kompas online yang berjudul “Soal pencapresan Jokowi, PDIP tak bisa lawan kemauan rakyat”  terdapat pernyataan bahwa 2014 adalah waktu bagi PDI Perjuangan untuk berhenti sebagai oposisi dengan cara memenangkan Pemilu Presiden juga pernyataan semua partai memiliki ideologi, strategi, dan kebijakannya masing-masing. Lalu pada berita selanjutnya “PDIP: Capres belum diumumkan saja, partai lain sudah main dikte” ada pernyataan kami mau mandiri, tak mau bergantung partai lain makanya kami harus memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dari pernyataan diatas memperlihatkan keinginan PDIP untuk menang dalam pemilu 2014 ini, seperti yang sudah di deskripsikan oleh kompas online mengenai sosok Jokowi yang mana Jokowi dengan keunggulan yang dimiliki seharusnya mampu mewujudkan keinginan partai PDIP untuk memenangkan pemilu 2014 ini tapi pada pemberitaan lain yaitu pada berita “Gerindra ingatkan Jokowi, Basuki angkat bicara” ada penyataan dari pihak Gerindra bahwa PDIP dan Jokowi  sempat berjanji akan mendukung Gerindra pada 2014 sebagai kompensasi dukungan Prabowo kepada Ketua Umum PDIP 2009 dan Jokowi fokus pada posisinya sebagai Gubernur DKI dan permasalahan kota Jakarta.  Kemudian pada berita yang berjudul “Menjaga Jokowi dan Dilema Capres PDIP” PDIP terkesan bimbang dan lebih berhati-hati dalam menentukan keputusan siapa yang akan dijadikan calon presiden 2014 dan berkaca pada pemilihan presiden 2009. Kompas online terlihat memposisikan PDIP sebagai pihak yang serba salah dalam menentukan maju atau tidaknya Jokowi sebagai calon presiden. Keinginan PDIP yang dipaparkan kompas online dan didukung dengan deskripsi kompas terhadap sosok Jokowi yang baik kemudian tidak sejalan dengan pernyataan dari Gerindra dan dilema PDIP sendiri, pada akhirnya kompas memposisikan PDIP sebagai pihak yang serba salah dan bimbang dalam menanggapi isu yang berkembang. Media bisa memperjelas sekaligus mempertajam konflik atau sebaliknya, mengaburkan dan mengelimirnya. Hal ini terjadi pada isu pemberitaan Jokowi ini, dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Jokowi sendiri terhadap isu tesebut padahal Jokowi menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini. Kompas memang sering memilih aman, namun inilah yang menjadi kekuatan dan menguntungkan bagi Kompas untuk meretas jalannya untuk mengaktualisasikan falsafah ataupun ideologi yang diembannya hingga dapat bertahan empat dasawarsa lebih.

V. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas mengonstruksi pemberitaan yang menonjolkan dua sisi, yaitu sosok Joko Widodo terkait isu pencalonannya sebagai calon presiden yang membuat isu ini mencuri perhatian masyarakat menjelang rakernas, dan sikap PDIP sebagai partai yang menaungi Jokowi dalam menanggapi isu pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden baik keinginannya untuk mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden dan pertentangan yang dilakukan partai Gerindra. Dari analisis tersebut, kompas memilih cara aman dan berhati-hati dalam memberitakan isu ini yang pada akhirnya kompas online menghasilkan frame PDIP sebagai posisi yang serba salah dan bimbang. Dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Jokowi sendiri terhadap isu tersebut padahal Jokowi menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini. Berita pada dasarnya dibentuk pada proses aktif pembuat berita. Maka khalayak diharapkan lebih kritis dalam melihat, memahami, dan menyikapi sebuah berita yang dihadirkan di media massa. Penelitian ini hanya terbatas pada analisis teks media saja, tanpa meneliti faktor lain yang terkait di dalam media yang mempengaruhi agenda pemberitan media.

VI. REFERENSI
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana  Prenada Media Group.
Eriyanto. 2002. Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS.
Narwoko J.Dwi dan Bagong Suyanto.2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan : Edisi Ketiga. Jakarta :  
               Kencana Prenada Media.
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar, Teori dan Praktik. Bogor : Ghalia Indonesia.
Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka cipta.
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/04/0934448/di akses tanggal 27 September 2013pukul 18:18 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/05/0632453/di akses tanggal 27 September 2013pukul 18:30 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/05/1425021/di akses tanggal 27 September 2013 pukul 18:45 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/05/1654369/di akses tanggal 27 September 2013 pukul 19:06 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/05/1858296/di akses tanggal 27 September 2013pukul 19:15 WIB

Tugas Membuat Film "Penulisan Naskah Komunikasi"

SINOPSIS

FILM PENDEK : FIKSI

“MEDIA ADDICTED”

TEMA
PengaruhTeknologi (BerdasarkanTeori Ekologi Media)


DESKRIPSI KARAKTER PEMAIN
Irma (20th):    Mahasiswi sederhana, ceria, mudah terpengaruh, dan merupakan sosok yang sangat ketergantungan dengan teknologi media
Ramita (20th):    Mahasiswi sederhana, bijaksana, pintar dan merupakan teman sekelas Irma.
Adi (20th):     Teman Irma di dunia maya, sama seperti Irma sangat ketergantungan dengan technologi media.

Film ini menceritakan tentang bagaimana suatu teknologi mempengaruhi kehidupan manusia dari segi apapun, dimulai dari bangun tidur, pergi ke kampus atau kekantor, duduk dan minum teh di café, bahkan hingga menjelang tidurpun selalu dihadapkan dengan teknologi. Bagaimana tidak, dunia bisa kita genggam dengan adanya gadget dari berbagai jenis, mulai dari handphone, komputer dengan koneksi internetnya, berbagai sosial media, game, bahkan teman pun bisa kita temui dalam dunia maya dengan bantuan teknologi.
Irma Erviana, merupakan seorang gadis berusia 20 tahun yang merupakan teknologi addict khususnya media addict, akan dihadapkan dengan Ujian Tengah Semester Teori Komunikasi, ia merasa pusing dengan hafalan yang dihadapi, mulai dari teori-teori hingga nama-nama tokoh sekalipun. Saat Irma berniat belajar yaitu dengan membaca buku teori-teori komunikasi, pandangannya justru ia alihkan pada sebuah laptop yang berada tepat dihadapannya, kemudian mengaktifkan dan membuka salah satu forum media sosial. Namun setelah Irma membuka salah satu forum media sosial Irma merasa bahwa media sosial sedang sepi, sehingga Ia pun berniat untuk melanjutkan belajar kembali, tetapi niat baiknya tidak berjalan dengan lancar, baru saja Irma fokus membaca buku, media online tersebut langsung muncul notifikasi, dan itu merupakan notifikasi dari Adi, yaitu teman dunia maya Irma.
Pada salah satu chatting room media sosial tersebut, Adi mengajak Irma bermain game online, pada awalnya Irma ragu, karena Irma sadar bahwa ujian akan Ia hadapi dalam waktu tidak lama lagi, namun karena Irma merupakan sosok yang mudah dipengaruhi, jadi Irma pun tidak kuasa menolak ajakan Adi untuk bermain game online tersebut.
Hinga berjam-jam Irma asyik chating dan bermain game online dengan Adi, dan pada H-1 ujian, yaitu setelah pulang kuliah, Irma baru sadar bahwa esok harinya Ia akan dihadapkan dengan ujian Teori Komunikasi. Irma pun panik, dan tergesa-gesa untuk belajar, dan karena panik Irma menjadi tidak fokus saat belajar. Karena Irma lelah sehingga Irma tidak sengaja tertidur pulas ditengah-tengah waktu belajarnya. hal tersebut membuat Irma tidak menguasai materi yang menjadi bahan ujian, dan ia menyesali hal tersebut.
Ditengah-tengah rasa penyesalan Irma, datanglah seorang sahabat yang memberikan pelajaran untuk Irma, sahabatnya tersebut memberikan tips agar Irma tidak mengulangi kesalahan seperti yang telah ia lakukan sebelumnya, dan mengatakan kepada Irma bahwa “Media akan memberikan dampak positif ketika manusia bijak dalam menggunakannya”


NASKAH

FILM PENDEK : FIKSI
   
“MEDIA ADDICTED”

CERITA / SKENARIO: R.A.I PRODUCTIONS
TRADE MARK
FADE OUT
FADE IN

SC. 1
EXT – Halaman Depan Kampus  – Sore hari
TALENT : Irma
Saat berjalan tepatnya di halaman depan kampus, Irma memikirkan bahwasanya di zaman seperti sekarang ini teknologi media dibutuhkan oleh semua orang.
(V.O Irma) :
“Teknologi, ya…ya…ya…dimana mana teknologi, dimulai dari bangun tidur, pergi ke kampus, bahkan nongkrong di kafe, semuanya sibuk dengan gadget masing-masing, seperti tab, laptop, dan lain-lain. Apalagi dengan koneksi internetnya, mereka bisa chatting, main game, browsing dan masih banyak lagi. Bagaimana tidak, dengan teknologi semuanya terasa lebih mudah, cepat dan dekat, yaa walapun seringkali terjadi kebalikannya, so close but so far, hihiihi…


SC. 2
EXT – Lingkungan Kampus – Sore hari
TALENT : Irma
Sambil berjalan menuju kost’an, Irma terus memikirkan betapa ampuhnya kekuatan media, hingga dia tak kuasa untuk melawannya.
(V.O Irma):
“Aku, ya aku juga gak bisa dipungkiri, di zaman seperti sekarang ini aku butuh banget teknologi..


SC. 3
INT – Dalam Kost’an – Sore hari
TALENT : Irma
Akhirnya Irma tiba di kosan kemudian dia hendak membuka pintu kamarnya.
(V.O Irma):
“Oh iya aku Irma, Mahasiswi tingkat 3 dari universitas swasta ternama, yang pastinya terkenal dengan kehandalan teknologinya.
SC. 4
INT – Kamar – Sore hari
TALENT : Irma
Setelah Irma membuka pintu kamarnya, Ia baru ingat bahwa tidak lama lagi Ia akan dihadapkan dengan ujian Teori Komunikasi. Kemudian Irma duduk di kasur dan mengambil buku dan membacanya. Namun Ia merasa pusing dengan banyaknya teori yang harus Ia pelajari.
(V.O Irma):
Tunggu-tunggu, Senin depan aku ujian teori komunikasi, itu artinya banyak teori oom oom tampan yang harus aku pelajari, Marshall Mc Luhan, Denis Mc Quail, George Gerbner, Wilbur Schramm, Walter Lippman dan masih banyak lagi. Ya walaupun niat kadang-kadang kalah sama rasa malasku…”


SC. 5
INT – Kamar – Sore hari
TALENT : Irma + Adi
Saat Irma merasa pusing ketika membaca buku Teori Komunikasi, Ia berniat untuk online di salah satu media online
Irma    :“Ngomong-ngomong, apa kabar dunia maya ya?” (Melirik ke arah laptop, tersenyum penasaran, kemudian Irma membuka forum chatting salah satu media sosial)
Irma    :“Kok tumben ya sepi!” (Kemudian Irma memutuskan untuk membaca buku lagi dan beranjak dari posisinya karena Ia merasa media sosial sedang sepi)
Saat Irma mulai fokus belajar, tiba tiba muncul nada pemberitahuan salah satu media sosial dari laptop Irma, dan ternyata itu pemberitahuan chat dari Adi.
*Isi chat percakapan Adi dan Irma dalam media sosial*
Adi    : “Ir, tumben belum nongol di game, kita tanding yo !
Irma    : “Lah, dari tadi Ir ON kok, tapi sepi, Di. Kalau mau tanding mah ayo, eh tapi Ir harus belajar, Senin depan Ir ujian..”
Adi    : “Satu ronde ajalah, abis itu Ir belajar”
Irma    : “Ayo deh, Ir udah ON nih”
Adi    : “OK deh”
Kemudia Irma bermain game online dengan Adi (teman Irma di dunia maya) hingga larut malam. Irma terlalu asik bermain game online hingga akhirnya Ia lupa untuk melanjutkan belajar, sedangkan waktu ujian semakin mendekati.


SC. 6
INT – Kamar – Sore + Malam hari
TALENT : Irma
Esok harinya saat Irma pulang kuliah, Ia melihat buku-buku di tempat tidurnya, hal tersebut mengingatkan bahwa esok harinya Ia akan dihadapkan dengan ujian, kemudian Irma membuka buku dengan panik dan Ia membaca dengan tergesa-gesa. Hingga akhirnya Irma merasa mengantuk dan Irma tidak sengaja tertidur saat belajar.
Irma : “Ya ampun, besok kan ujian!” (panik saat melihat buku-buku di tempat tidur, kemudian Irma membaca buku)
(V.O Irma):
“Haduh bagaimana ini, banyak banget lagi teorinya, aku mulai dari mana ya bacanya, teori Ekologi media, Marshall Mc Luhan, hmmm.. aduh ngantuk niihh, baru baca sebentar aja aku udah ngantuk banget, ayo Irma besok kamu ujiaann..”


SC. 7
EXT – Halaman Kampus - Siang Hari
Insert suasana kampus, dimana mahasiswa berlalu lalang, yang menandakan bahwa waktu ujian telah berakhir


SC. 8
INT – Dalam Kelas – Siang Hari
TALENT : Irma + Ramita
Irma terlihat sedang termenung di dalam kelas sambil memegang kertas soal ujian. Dari arah belakang terlihat Ramita, teman sekelas Irma yang terus memerhatikan Irma.

(V.O Ramita):
“Si Irma kenapa, kok sedih gitu yaa”


SC. 9
INT – Koridor Kelas – Siang Hari
TALENT : Irma + Ramita
Irma keluar kelas dan Ramita mengikuti Irma dari arah belakang. Irma terkejut atas kedatangan Ramita secara tiba-tiba, dan Ramita bertanya kepada Irma mengenai alasan mengapa Irma bersedih.
Ramita : “Ir kenapa, kok sedih? Bagaimana tadi ujiannya, lancar?”
Irma     : “Aku lupa belajar, jadi nilai aku jelek, gimana nih, Mit?”
Ramita : “Loh, kenapa bisa begitu?”
Irma    : “Aku terlalu sibuk dengan teknologi, media internet ya khususnya sih game”
Ramita    : ”Hmm…yasudah jadikan saja ini sebagai pelajaran, jangan sampai kamu mengulanginya lagi, mengenai media, gunakan media dengan bijak, karena media akan memberikan efek yang positif ketika seseorang bijak dalam menggunakannya”
Irma    : “Iya sih Ramita, tapi aku tuh gak bisa kalau gak main game ataupun gak online”
Ramita    : “Aku punya tipsnya nih supaya kamu tidak kecanduan media online ataupun game, tapi kamu harus benar-benar serius menjalaninya”
Irma    : “Iya, apa itu ramita?”

(V.O Ramita):
1.    Sibukkan diri kamu dengan aktivitas yang positif, seperti belajar bersama
2.    Bangkitkan rasa pengetahuan kamu (seperti membaca buku)
3.    Lakukan hal yang disenangi (seperti hobi)
4.    Hapus aplikasi dari alat komunikasi
5.    Sering bertemu dan berinteraksi dengan teman teman

Irma    : “ooohhh…iya mit bakal aku coba tips nya, oh iya laper nih, kita makan yuk?”
Ramita : “Iya nih, ayo kita makan ditempat biasa yah”
Irma    : “Iya mit…”
Kemudian Irma dan Ramita pergi untuk makan bersama, dan Irma sadar bahwasanya selama ini Ia terlalu kecanduan akan asyiknya teknologi media khususnya media sosial dan game online
(V.O Irma):
“Bener banget yang dibilang Ramita, bahwa media akan memberikan efek positif ketika seseorang bijak dalam menggunakannya. Ini jadi pelajaran penting buat kita semuaa..”




SELESAI



Fakta Pengemis

Pernah gak sih kalian tiap bepergian bertemu dengan pengemis dengan motif yang bermacam-macam rupanya?
Pastinya hal itu udah gak asing lagi ketika kita berjalan, gak cuma di Kota besar pastinya, di sudut jalan pasti menemui yang namanya pengemis. Tapi ternyata pengemis-pengemis ini mempunyai tingkah yang akan membuat kita mengelus dada karena miris melihatnya. Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan Berbekal muka memelas, pakaian compang-camping, membawa balita atau dengan cara lainya membuat masyarakat melihatnya iba. Mulai dari pengemis anak - anak, yang seharusnya seusia mereka mendapatkan bimbingan dan di asuh oleh orang tuanya sebaik mungkin, tapi karena tuntutan ekonomi, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, orang tuanya membiarkan begitu saja anaknya berkeliaran di jalan - jalan besar bersaing dengan truk-truk maupun bus Kota. Atau mungkin mereka diajarkan untuk seperti itu. Miris tetapi ya begitulah kenyataannya. Nenek-nenek atau kakek-kakek, yang seharusnya mendapat perlindungan di hari tuanya, kini harus bertaruh nyawa dan hidup di Pinggir jalan. Para pengemis yang mempunyai keterbelakangan fisik maupun mental, mereka juga harus bertaruh nyawa untuk kelanjutan hidupnya dengan meminta - minta di setiap jalan yang mereka telusuri setiap hari. 
Gak kalah menarik nih, ada lagi yang menarik perhatian, pengemis anak muda dengan berbagai macam motif yang mereka lakukan, Ada yang bergaya 'katanya sih' anak Punk terkadang orang - orang yang melihat seringkali menimbulkan stereotipe terhadap mereka, karena penampilan mereka yang berlebihan sobek sana sini, membawa atribut ukulele yang seringkali kita temui di bus bus atau Jalan raya, mereka dengan keadaan yang masih kuat seharusnya bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Pernah bertemu dengan pengemis, tetapi mereka ini pengamen, menelusuri tiap tiap bus Kota hingga mobil angkot di tiap jurusan, mereka bernyanyi dengan beragam lagu yang dibawakan, mulai dari lagu dangdut, pop, hingga koplo. ramai sih terdengarnya, tetapi ujungnya-ujungnya mereka mengeluarkan kantong plastik bekas permen dari kantong celananya, lalu pengemis itu mengulurkan tangan di tiap penumpang berharap para penumpang memberi sejumlah uang seikhlasnya kepada pengemis, jika banyak yang mengasih, mereka terlihat senang, atau cuma beberapa yang mengasihi, mereka tak apa. Ada satu kisah, dimana mereka mengamen tetapi dengan mendoakan para penumpang,dengan memberikan mereka uang tidak membuat miskin, tetapi ada juga yang memaksa untuk diberi uang. Tampaknya masyarakat selektif dalam memberikan sejumlah uang kepada para pengemis itu. Karena masyarakat tahu bahwa mereka sebenarnya masih bisa berusaha mendapatkan uang dengan cara yang lebih baik. :)


Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf
Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf


Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf


KEMANAKAH PERMAINAN TRADISIONAL INDONESIA SAAT INI?

Beruntunglah kita yang mengalami masa kecil yang bahagia dengan permainan tradisional yang ada di Indonesia. Waktu kecil, sepulang sekolah kita menghabiskan waktu bersama teman teman, dulu itu begitu marak permainan tradisional yang begitu digandrungi oleh anak-anak.  dari mulai menggunakan alat sampai dengan tidak menggunakan alat-alat. Entah mengapa permainan yang beragam pada masa kecil tersebut memiliki kenangan tersendiri untuk zaman sekarang ini yang sudah tergantikan oleh permainan yang berbau teknologi.  Memang sih perkembangan teknologi saat ini semakin canggih, tetapi sebaiknya jangan melupakan permainan tradisional yang pernah kita alami saat dahulu kala. Kali ini kita akan membuka kembali memori ingatan kita akan permainan tradisional apa saja sih yang pernah ada sewaktu kita masih kanak-kanak?

Pertama, Petak Umpet. Siapa sih yang gak kenal dengan permainan yang tidak menggunakan alat satu ini? Jumlah pemain tidak ditentukan, lebih banyak peserta lebih seru ternyata. Pertama kita dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang bakal menjadi kucing yaitu sebagai pencari teman-teman yang bersembunyi. Biasanya yang berperan sebagai kucing memejamkan mata menghadap ke tembok atau pohon sambil berhitung sedangkan teman yang lainnya bersembunyi selama hitungan berlangsung. Setelah itu si kucing mencari teman yang bersembunyi, apabila bertemu si kucing menyebutkan nama temannya sambil menyentuh tempat jaga. Hmm…Seru bukan?

Kedua, Permainan Kelereng. Dulu itu kelereng begitu marak biasanya dikalangan anak laki-laki. pertama dengan membuat garis lintasan. Masing-masing anak memegang kelereng dan melemparkan ke area garis lintasan yang telah dibuat, dan menembakan kelereng tersebut dengan menggunakan jari.

Ketiga, Lompat Tali. Permainan ini paling seru dimainkan biasanya oleh anak perempuan namun tak jarang pula anak laki-laki ikut memainkannya. Terbuat dari anyaman karet yang dihubungkan karet satu dengan karet lainnya dengan kepanjangan tertentu. Peserta melompat karet dengan ketinggian yang ditentukan oleh peserta.

Keempat, Congklak. Permainan ini seru juga loh dimainkan. dengan papan congklak yang unik bolong bolong dan diisi dengan biji yang mirip dengan biji kopi. Semakin banyak biji yang terisi di papan congklak semakin besar kemungkinan untuk menang.

Kelima, Bola Bekel. Permainan ini dulu dialami ketika kita berada di sekolah sewaktu istirahat dan dirumah sewaktu kita bermain di halaman bersama teman teman. Seru sekali permainan ini karena menggunakan biji bekel yang terbuat dari logam dengan bentuk yang khas dan satu bola bekel. Permainan ini pertama diawali dengan menyebarkan biji bola bekel dan melemparkan bola bekel ke atas dan memantul, Jika bola tidak tertangkap maka pemain dinyatakan mati.

Keenam, Layangan. Dilakukan disiang hari hingga sore hari yang biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Layang laying ini diterbangkan ke atas langit dengan benang yang mengait di layang- layang tersebut. Angin pun sangat membantu permainan ini agar laying laying dapat menari di atas langit 

Ketujuh, Bepe bepean atau boneka kertas. Seru sekali untuk anak perempuan yang biasanya memainkan permainan yang terbuat dari kertas ini. Dengan gambar boneka Barbie atau sailormoon yang lucu dengan koleksi baju nya ini, anak perempuan bisa lupa waktu untuk memainkannya.

Kedelapan, Yoyo. Permainan berbentuk bulat yang terbuat dari kayu dengan lilitan tali ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. dengan mengulurkan tali kebawah dan mengayunkannya dengan tangan.

Kesembilan, Engklek. Permainan ini sangat tradisional sekali karena melompat lompat pada permukaan yang digambar di atas tanah dan gambarnya disusun dengan bentuk kotak-kotak lalu pemain melompat dengan satu kaki di atas bidang yang telah dibuat.

Kesepuluh, Ular-ularan. Terdiri dari dua kelompok masing masing kelompok berbaris ke belakang dengan memegang bahu teman.

Seru bukan permainan yang telah diuraikan di atas? Coba saat ini permainan tersebut rutin dimainkan oleh anak anak zaman sekarang, tetapi sayangnya saat ini anak-anak lebih senang bermain dengan menggunakan teknologi. Permainan dahulu lebih terasa sportifitas dan kebersamaan dengan anak anak lainnya dibandingkan zaman sekarang. Mari kita lestarikan budaya permainan tradisional Indonesia sebelum nanti diklaim dengan negara lain. Sekarang saatnya kita menggugahnya kembali adik adik kita dengan permainan tradisional.



Penelitian


SEMINAR BESAR NASIONAL KOMUNIKASI
KONGRES VI ISKI
PADANG, SUMATERA BARAT 25‐27 NOVEMBER 2013


PEMBINGKAIAN ISU JOKO WIDODO SEBAGAI CALON PRESIDEN PADA KOMPAS ONLINE 
Ramita Hapsari
Reni Fitriani
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Gunadarma
ramitahapsari@gmail.com   renifitriani2011@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti mengenai Isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Masalah umum dalam penelitian ini terkait dengan penyampaian pesan dalam media Kompas online terhadap Isu tersebut dan melihat pengemasan berita pada kompas online. Metode yang digunakan adalah metode analisis framing Robert N. Entman dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan berbagai kondisi, situasi, atau fenomena realitas sosial dalam masyarakat yang menjadi objek penelitian. Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh melalui analisis teks pada artikel media Kompas online yang membahas seputar isu pemberitaan Joko Widodo sebagai Calon presiden dari tanggal 4-5 september 2013 dan pengumpulan data dari Studi pustaka yaitu mengumpulkan dan membaca literature berupa buku-buku, yang dikumpulkan menjadi satu sesuai dengan tema penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas mengonstruksi pemberitaan yang menonjolkan dua sisi, yaitu sosok Joko Widodo terkait isu pencalonannya sebagai calon presiden yang membuat isu ini mencuri perhatian masyarakat menjelang rakernas, dan sikap PDIP sebagai partai yang menaungi Joko Widodo dalam menanggapi isu pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden baik keinginannya untuk mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden dan pertentangan yang dilakukan partai Gerindra. Dari analisis tersebut, kompas memilih cara aman dan berhati-hati dalam memberitakan isu ini yang pada akhirnya kompas online menghasilkan frame PDIP sebagai posisi yang serba salah dan bimbang. Dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Joko Widodo sendiri terhadap isu tersebut padahal Joko Widodo menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini.
Kata Kunci: framing; Jokowi;  calon presiden.


PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula media massa, mulai dari media massa tradisional sampai pada media massa modern. Dalam era globalisasi, hampir seluruh media massa cetak memiliki versi online, berupa e-paper ada juga yang membuat portal berita khusus online yang bisa di-update dengan cepat, tanpa menunggu proses cetak. Media online pun mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sama dengan media lainnya dalam memproses dan menyebarkan berita. Berbagai macam informasi yang ditampilkan di media massa mengangkat isu – isu yang bersifat nasional. Ada yang benar – benar menjadi perhatian media atau malah hilang tertutup oleh isu – isu lain tanpa adanya penyelesaian. Seperti pada Kompas online yang menjadi penelitian ini. Hal tersebut dapat dilihat bagaimana suatu media mengkonstruksi realita. Isu pemberitaan Joko Widodo menjadi calon presiden 2014 ini merupakan salah satu isu dalam media yang coba kami teliti bagaimana media kompas online membingkai pemberitaan isu Joko Widodo sebagai calon presiden 2014, bagaimana media kompas online mengemas berita, dan secara implisit menunjukkan adanya peranan penting ideologi suatu media dalam menyampaikan isi berita dan bagaimana kecenderungan sikap media online Kompas terhadap isu yang berkembang dan diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai isu tersebut.

KONSTRUKSI MEDIA DAN PEMBINGKAIAN BERITA
Istilah konstruksi realitas sosial (social construction of reality) diperkenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Dalam pandangan konstruksionis, tidak ada realita dalam bentuk riil yang seolah-olah ada dan sesungguhnya atas suatu realitas. Dalam pemberitaan di media seringkali merupakan hasil dari pandangan wartawan ketika melihat dan meliput peristiwa. Bagaimana realitas peristiwa yang sama namun dikemas secara berbeda oleh wartawan sehingga menghasilkan berita yang secara radikal berbeda (Eriyanto, 2002:97).Hal itulah yang dinamakan sebagai framing. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis framing Robert N. Entman yang pada dasarnya digunakan bagaimana teks komunikasi yang disajikan, bagaimana representasi yang ditampilkan secara menonjol mempengaruhi khalayak. Analisis framing Robert N. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar: seleksi isu, dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari realitas atau isu. Konsepsi mengenai framing dari Entman menggambarkan bagaimana define problem, Diagnose causes, Make moral judgement, Treatment recommendation. Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pendekatan ini merupakan suatu metode penelitian yang diharapkan dapat menghasilkan suatu deskripsi tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat atau organisasi tertentu dalam suatu setting tertentu pula. Penelitian ini menggunakan  media kompas online yang mengemukakan isu pemberitaan sebagai objek kajian. Alasan penelitian ini menggunakan media online, karena media online yang erat kaitannya dengan aktualitas dan kecepatan, namun terlalu aktualnya suatu berita membuat data kerap kali kurang akurat, kurang mendalam dan belum ada verifikasi terhadap objek yang diberitakan.


HASIL ANALISIS DAN DISKUSI
Berita 1: “Menjaga” Jokowi dan Dilema Capres PDIP
Define problem: Tanggal 6 September 2013 diadakan rapat kerja nasional III sebelum pemilu 2014 oleh PDIP. Diagnosa causes: isu Joko Widodo sebagai calon presiden 2014 mewarnai rapat kerja nasional  PDIP.  Make moral judgment: PDIP terkesan berhati-hati menentukan keputusan walaupun Joko widodo mempunyai elektabilitas tinggi dalam sejumlah survey. Treatment recommendation: PDIP menunggu saat yang tepat untuk menentukan Jokowi dalam pemilu 2014 karena PDIP harus mencermati dinamika politik yang ada.
Rakernas PDIP terakhir menjelang pemilu 2014 ini diwarnai dengan isu Jokowi yang akan diusung PDIP sebagai kandidat calon presiden 2014. Namun PDIP belum bisa memberi tanggapan mengenai isu tersebut karena banyak pertimbangan diantaranya karena PDIP tidak ingin kesalahan pada pemilu 2009 terulang, Maka PDIP menunggu moment yang tepat mengumumkan Jokowi sebagai calon presiden atau tidak dan PDIP juga tidak menampik bahwa Jokowi merupakan kader potensial yang mereka miliki.

Berita 2: PDIP: Capres belum diumumkan saja, partai lain sudah main dikte
Define problem: adanya partai lain yang berusaha membaca keputusan yang akan diambil oleh PDIP.  Diagnosa causes: adanya wacana yang berkembang Jokowi akan diusung oleh partai PDIP pada pemilu 2014. Make moral judgment: hak politik dimiliki oleh setiap partai politik dan kadernya. Treatment recommendation: PDIP masih mencermati bursa kandidat calon presiden
Isu yang berkembang mengenai Jokowi pada pemilu 2014 mambuat partai Gerindra angkat bicara. Pihak Gerindra, Ahmad Muzani mengingatkan PDIP dan Jokowi akan janjinya untuk mendukung Prabowo pada pemilu 2014 dan Jokowi menuntaskan tugasnya sebagai gubernur Jakarta. Hal ini yang membuat pihak PDIP beranggapan bahwa pihaknya mempunyai hak untuk menentukan keputusan yang akan diambil. Dan pada momentum yang tepat pihak PDIP akan menentukan keputusannya.

Berita 3: Jokowi Itu Sudah Terkenal Sampai Pelosok
Define Problem: Dalam rakernas, pengurus daerah PDIP akan memberikan pandangannya terkait pemilihan legislatif dan pemilu presiden 2014. Diagnose causes: Adanya sosok Jokowi yang sudah diketahui diwilayah jauh Sumsel. Make Moral Judgement: Para pengurus daerah PDIP berhak mengusulkan nama kandidat calon presiden. Treatment Recommendation: Apapun yang diusulkan para pengurus daerah, itu akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP.
Pengurus daerah PDIP akan memberikan pandangannya terkait pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 dalam rakernas pada 6-8 September 2013. Sosok Jokowi yang memiliki daya tarik besar membuat Jokowi dikenal sampai pelosok Sumsel. Para rakernas PDIP, selain memberikan pandangan dan usulan terkait Pemilu 2014, mereka juga berhak mengajukan nama kandidat capres yang dinilai layak meski menganggap Jokowi salah satu kandidat yang dinilai pantas. Usulan yang disampaikan pengurus daerah nantinya akan menjadi pertimbangan Ketua Umum PDIP dalam memutuskan capres yang akan diusung.

Berita 4: Gerindra ingatkan Jokowi, Basuki angkat bicara
Define problem: partai Gerindra tidak setuju Joko Widodo menjadi calon presiden. Diagnosa causes: adanya perjanjian yang dibuat Joko Widodo dan PDIP mengenai dukungan terhadap gerindra pada pemilu 2014. Make moral judgment: secara prinsip, Gerindra menghormati siapa pun yang diusung partai politik lain pada pemilu 2014. Treatment recommendation: Gerindra terus mengingatkan Joko widodo dan PDIP mengenai janji tersebut.
Pada berita ini memperlihatkan fakta bahwa pihak Gerindra tidak setuju isu pencalonan Joko Widodo sebagai presiden. Diperlihatkan dari pendapat ahmad murzani dan basuki yang merupakan wakil gubernur DKI Jakarta sekaligus kader dari partai Gerindra. Walaupun ada kalimat berdalih bahwa Gerindra akan menghormati apapun keputusan PDIP namun tetap saja Gerindra menginginkan PDIP untuk tidak mengusung Jokowi pada pemilu 2014 ini.

Berita 5: Jokowi Jadi Presiden, Basuki Belum Siap Jadi Gubernur
Define Problem: Kekhawatiran Partai Gerindra dengan dukungan publik pada Joko Widodo. Diagnose causes: Kritik dilontarkan partai Gerindra agar Joko Widodo fokus dalam tugasnya menyelesaikan permasalahan Ibu Kota. Make moral judgement: namun secara prinsip, pihak Gerindra akan menghormati keputusan semua partai politik dalam mengusung calon presiden. Treatment Recommendation: Gerindra akan terus berupaya mengingatkan Joko Widodo dan PDIP.
Dalam berita ini mengungkapkan bahwa Gerindra mulai ketar-ketir dengan sokongan publik terhadap Jokowi dan secara terang-terangan Gerindra meminta PDIP dan Jokowi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur Jakarta. Diungkapkan pula oleh Ahmad Muzani bahwa pada prinsinya pihak Gerindra akan menghormati keputusan partai politik dalam menentukan calon presiden yang diusungkannya namun tetap saja apapun risikonya pihak Gerindra akan terus berupaya mengingatkan Jokowi dan PDIP mengenai hal tersebut.

Berita 6: Soal pencapresan Jokowi, PDIP tak bisa lawan kemauan rakyat
Define problem: PDIP sulit membendung pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014. Diagnosa causes: banyaknya dukungan dari masyarakat terhadap Joko Widodo. Make moral judgment : apapun keputusannya nanti, yang terpenting Joko Widodo dan PDIP mampu bertanggung jawab. Treatment recommendation: PDIP menghormati pandangan publik, semua partai punya caranya masing-masing dalam menentukan keputusan.
Sosok Jokowi yang terkenal membuat dukungan mengalir deras kepadanya. Ini membuat PDIP sulit membendung keinginan masyarakat. Ini juga merupakan balasan dari kritikan Gerindra terhadap Jokowi dan PDIP bahwasanya PDIP menghormati pandangan publik dan berusaha menentukan yang terbaik serta mampu bertanggung jawab pada keputusan tersebut.
Pembingkaian kompas terhadap sosok Joko Widodo terkait isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden
 Pada sejumlah pemberitaan, Kompas membingkai sosok Joko Widodo terkait isu pencalonan dirinya sebagai presiden oleh PDIP kedalam beberapa pernyataan, dapat dilihat dalam pemberitaan kompas online dengan judul “Jokowi Itu Terkenal sampai Pelosok”dan“Menjaga Jokowi dan Dilema Capres PDIP” menyatakan bahwa Jokowi memiliki daya tarik yang besar jika maju sebagai capres. Selain itu, diungkapkan pula bahwa sosok Jokowi ini layak jual, yang berarti bahwa masyarakat sudah mengenal Jokowi hingga sampai wilayah jauh. Dengan sosok Jokowi yang dikemukakan dalam judul berita tersebut  maka nama Jokowi pun berhasil menjadi  jawara dalam sejumlah survei karena jokowi memiliki elektabilitas tertinggi. Sosok Jokowi kembali diperbincangkan dalam pemberitaan kompas online dengan judul “Jokowi Jadi Presiden, Basuki Belum Siap Jadi Gubernur” Dapat dilihat dari ungkapan Basuki yang menilai Jokowi merupakan salah seorang contoh kader partai yang baik. Dari bukti penyataan diatas, Kompas online menggambarkan bagaimana adanya bahwa memang  sosok Jokowi dikenal masyarakat luas semenjak pencalonan beliau sebagai calon gubernur DKI Jakarta .

Pembingkaian Kompas terhadap Partai PDIP terkait isu pemberitaan Joko Widodo sebagai calon presiden 2014
Dalam pemberitaan kompas online yang berjudul “Soal pencapresan Jokowi, PDIP tak bisa lawan kemauan rakyat”  terdapat pernyataan bahwa 2014 adalah waktu bagi PDI Perjuangan untuk berhenti sebagai oposisi dengan cara memenangkan Pemilu Presiden juga pernyataan semua partai memiliki ideologi, strategi, dan kebijakannya masing-masing. Lalu pada berita selanjutnya “PDIP: Capres belum diumumkan saja, partai lain sudah main dikte” ada pernyataan kami mau mandiri, tak mau bergantung partai lain makanya kami harus memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dari pernyataan diatas memperlihatkan keinginan PDIP untuk menang dalam pemilu 2014 ini, seperti yang sudah di deskripsikan oleh kompas online mengenai sosok Jokowi yang mana Jokowi dengan keunggulan yang dimiliki seharusnya mampu mewujudkan keinginan partai PDIP untuk memenangkan pemilu 2014 ini tapi pada pemberitaan lain yaitu pada berita “Gerindra ingatkan Jokowi, Basuki angkat bicara” ada penyataan dari pihak Gerindra bahwa PDIP dan Jokowi  sempat berjanji akan mendukung Gerindra pada 2014 sebagai kompensasi dukungan Prabowo kepada Ketua Umum PDIP 2009 dan Jokowi fokus pada posisinya sebagai Gubernur DKI dan permasalahan kota Jakarta.  Kemudian pada berita yang berjudul “Menjaga Jokowi dan Dilema Capres PDIP” PDIP terkesan bimbang dan lebih berhati-hati dalam menentukan keputusan siapa yang akan dijadikan calon presiden 2014 dan berkaca pada pemilihan presiden 2009. Kompas online terlihat memposisikan PDIP sebagai pihak yang serba salah dalam menentukan maju atau tidaknya Jokowi sebagai calon presiden. Keinginan PDIP yang dipaparkan kompas online dan didukung dengan deskripsi kompas terhadap sosok Jokowi yang baik kemudian tidak sejalan dengan pernyataan dari Gerindra dan dilema PDIP sendiri, pada akhirnya kompas memposisikan PDIP sebagai pihak yang serba salah dan bimbang dalam menanggapi isu yang berkembang. Media bisa memperjelas sekaligus mempertajam konflik atau sebaliknya, mengaburkan dan mengelimirnya. Hal ini terjadi pada isu pemberitaan Jokowi ini, dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Jokowi sendiri terhadap isu tesebut padahal Jokowi menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini. Kompas memang sering memilih aman, namun inilah yang menjadi kekuatan dan menguntungkan bagi Kompas untuk meretas jalannya untuk mengaktualisasikan falsafah ataupun ideologi yang diembannya hingga dapat bertahan empat dasawarsa lebih.

V. KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompas mengonstruksi pemberitaan yang menonjolkan dua sisi, yaitu sosok Joko Widodo terkait isu pencalonannya sebagai calon presiden yang membuat isu ini mencuri perhatian masyarakat menjelang rakernas, dan sikap PDIP sebagai partai yang menaungi Jokowi dalam menanggapi isu pencalonan Joko Widodo sebagai calon presiden baik keinginannya untuk mencalonkan Joko Widodo sebagai presiden dan pertentangan yang dilakukan partai Gerindra. Dari analisis tersebut, kompas memilih cara aman dan berhati-hati dalam memberitakan isu ini yang pada akhirnya kompas online menghasilkan frame PDIP sebagai posisi yang serba salah dan bimbang. Dalam pemberitaannya kompas cenderung mengaburkan atau sama sekali tidak meminta pendapat dari Jokowi sendiri terhadap isu tersebut padahal Jokowi menjadi aktor utama dalam pemberitaan ini. Berita pada dasarnya dibentuk pada proses aktif pembuat berita. Maka khalayak diharapkan lebih kritis dalam melihat, memahami, dan menyikapi sebuah berita yang dihadirkan di media massa. Penelitian ini hanya terbatas pada analisis teks media saja, tanpa meneliti faktor lain yang terkait di dalam media yang mempengaruhi agenda pemberitan media.

VI. REFERENSI
Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana  Prenada Media Group.
Eriyanto. 2002. Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS.
Narwoko J.Dwi dan Bagong Suyanto.2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan : Edisi Ketiga. Jakarta :  
               Kencana Prenada Media.
Suryawati, Indah. 2011. Jurnalistik Suatu Pengantar, Teori dan Praktik. Bogor : Ghalia Indonesia.
Suwandi dan Basrowi. 2008. Memahami Penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka cipta.
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/04/0934448/di akses tanggal 27 September 2013pukul 18:18 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/05/0632453/di akses tanggal 27 September 2013pukul 18:30 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2013/09/05/1425021/di akses tanggal 27 September 2013 pukul 18:45 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/05/1654369/di akses tanggal 27 September 2013 pukul 19:06 WIB
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/05/1858296/di akses tanggal 27 September 2013pukul 19:15 WIB

Tugas Membuat Film "Penulisan Naskah Komunikasi"

SINOPSIS

FILM PENDEK : FIKSI

“MEDIA ADDICTED”

TEMA
PengaruhTeknologi (BerdasarkanTeori Ekologi Media)


DESKRIPSI KARAKTER PEMAIN
Irma (20th):    Mahasiswi sederhana, ceria, mudah terpengaruh, dan merupakan sosok yang sangat ketergantungan dengan teknologi media
Ramita (20th):    Mahasiswi sederhana, bijaksana, pintar dan merupakan teman sekelas Irma.
Adi (20th):     Teman Irma di dunia maya, sama seperti Irma sangat ketergantungan dengan technologi media.

Film ini menceritakan tentang bagaimana suatu teknologi mempengaruhi kehidupan manusia dari segi apapun, dimulai dari bangun tidur, pergi ke kampus atau kekantor, duduk dan minum teh di café, bahkan hingga menjelang tidurpun selalu dihadapkan dengan teknologi. Bagaimana tidak, dunia bisa kita genggam dengan adanya gadget dari berbagai jenis, mulai dari handphone, komputer dengan koneksi internetnya, berbagai sosial media, game, bahkan teman pun bisa kita temui dalam dunia maya dengan bantuan teknologi.
Irma Erviana, merupakan seorang gadis berusia 20 tahun yang merupakan teknologi addict khususnya media addict, akan dihadapkan dengan Ujian Tengah Semester Teori Komunikasi, ia merasa pusing dengan hafalan yang dihadapi, mulai dari teori-teori hingga nama-nama tokoh sekalipun. Saat Irma berniat belajar yaitu dengan membaca buku teori-teori komunikasi, pandangannya justru ia alihkan pada sebuah laptop yang berada tepat dihadapannya, kemudian mengaktifkan dan membuka salah satu forum media sosial. Namun setelah Irma membuka salah satu forum media sosial Irma merasa bahwa media sosial sedang sepi, sehingga Ia pun berniat untuk melanjutkan belajar kembali, tetapi niat baiknya tidak berjalan dengan lancar, baru saja Irma fokus membaca buku, media online tersebut langsung muncul notifikasi, dan itu merupakan notifikasi dari Adi, yaitu teman dunia maya Irma.
Pada salah satu chatting room media sosial tersebut, Adi mengajak Irma bermain game online, pada awalnya Irma ragu, karena Irma sadar bahwa ujian akan Ia hadapi dalam waktu tidak lama lagi, namun karena Irma merupakan sosok yang mudah dipengaruhi, jadi Irma pun tidak kuasa menolak ajakan Adi untuk bermain game online tersebut.
Hinga berjam-jam Irma asyik chating dan bermain game online dengan Adi, dan pada H-1 ujian, yaitu setelah pulang kuliah, Irma baru sadar bahwa esok harinya Ia akan dihadapkan dengan ujian Teori Komunikasi. Irma pun panik, dan tergesa-gesa untuk belajar, dan karena panik Irma menjadi tidak fokus saat belajar. Karena Irma lelah sehingga Irma tidak sengaja tertidur pulas ditengah-tengah waktu belajarnya. hal tersebut membuat Irma tidak menguasai materi yang menjadi bahan ujian, dan ia menyesali hal tersebut.
Ditengah-tengah rasa penyesalan Irma, datanglah seorang sahabat yang memberikan pelajaran untuk Irma, sahabatnya tersebut memberikan tips agar Irma tidak mengulangi kesalahan seperti yang telah ia lakukan sebelumnya, dan mengatakan kepada Irma bahwa “Media akan memberikan dampak positif ketika manusia bijak dalam menggunakannya”


NASKAH

FILM PENDEK : FIKSI
   
“MEDIA ADDICTED”

CERITA / SKENARIO: R.A.I PRODUCTIONS
TRADE MARK
FADE OUT
FADE IN

SC. 1
EXT – Halaman Depan Kampus  – Sore hari
TALENT : Irma
Saat berjalan tepatnya di halaman depan kampus, Irma memikirkan bahwasanya di zaman seperti sekarang ini teknologi media dibutuhkan oleh semua orang.
(V.O Irma) :
“Teknologi, ya…ya…ya…dimana mana teknologi, dimulai dari bangun tidur, pergi ke kampus, bahkan nongkrong di kafe, semuanya sibuk dengan gadget masing-masing, seperti tab, laptop, dan lain-lain. Apalagi dengan koneksi internetnya, mereka bisa chatting, main game, browsing dan masih banyak lagi. Bagaimana tidak, dengan teknologi semuanya terasa lebih mudah, cepat dan dekat, yaa walapun seringkali terjadi kebalikannya, so close but so far, hihiihi…


SC. 2
EXT – Lingkungan Kampus – Sore hari
TALENT : Irma
Sambil berjalan menuju kost’an, Irma terus memikirkan betapa ampuhnya kekuatan media, hingga dia tak kuasa untuk melawannya.
(V.O Irma):
“Aku, ya aku juga gak bisa dipungkiri, di zaman seperti sekarang ini aku butuh banget teknologi..


SC. 3
INT – Dalam Kost’an – Sore hari
TALENT : Irma
Akhirnya Irma tiba di kosan kemudian dia hendak membuka pintu kamarnya.
(V.O Irma):
“Oh iya aku Irma, Mahasiswi tingkat 3 dari universitas swasta ternama, yang pastinya terkenal dengan kehandalan teknologinya.
SC. 4
INT – Kamar – Sore hari
TALENT : Irma
Setelah Irma membuka pintu kamarnya, Ia baru ingat bahwa tidak lama lagi Ia akan dihadapkan dengan ujian Teori Komunikasi. Kemudian Irma duduk di kasur dan mengambil buku dan membacanya. Namun Ia merasa pusing dengan banyaknya teori yang harus Ia pelajari.
(V.O Irma):
Tunggu-tunggu, Senin depan aku ujian teori komunikasi, itu artinya banyak teori oom oom tampan yang harus aku pelajari, Marshall Mc Luhan, Denis Mc Quail, George Gerbner, Wilbur Schramm, Walter Lippman dan masih banyak lagi. Ya walaupun niat kadang-kadang kalah sama rasa malasku…”


SC. 5
INT – Kamar – Sore hari
TALENT : Irma + Adi
Saat Irma merasa pusing ketika membaca buku Teori Komunikasi, Ia berniat untuk online di salah satu media online
Irma    :“Ngomong-ngomong, apa kabar dunia maya ya?” (Melirik ke arah laptop, tersenyum penasaran, kemudian Irma membuka forum chatting salah satu media sosial)
Irma    :“Kok tumben ya sepi!” (Kemudian Irma memutuskan untuk membaca buku lagi dan beranjak dari posisinya karena Ia merasa media sosial sedang sepi)
Saat Irma mulai fokus belajar, tiba tiba muncul nada pemberitahuan salah satu media sosial dari laptop Irma, dan ternyata itu pemberitahuan chat dari Adi.
*Isi chat percakapan Adi dan Irma dalam media sosial*
Adi    : “Ir, tumben belum nongol di game, kita tanding yo !
Irma    : “Lah, dari tadi Ir ON kok, tapi sepi, Di. Kalau mau tanding mah ayo, eh tapi Ir harus belajar, Senin depan Ir ujian..”
Adi    : “Satu ronde ajalah, abis itu Ir belajar”
Irma    : “Ayo deh, Ir udah ON nih”
Adi    : “OK deh”
Kemudia Irma bermain game online dengan Adi (teman Irma di dunia maya) hingga larut malam. Irma terlalu asik bermain game online hingga akhirnya Ia lupa untuk melanjutkan belajar, sedangkan waktu ujian semakin mendekati.


SC. 6
INT – Kamar – Sore + Malam hari
TALENT : Irma
Esok harinya saat Irma pulang kuliah, Ia melihat buku-buku di tempat tidurnya, hal tersebut mengingatkan bahwa esok harinya Ia akan dihadapkan dengan ujian, kemudian Irma membuka buku dengan panik dan Ia membaca dengan tergesa-gesa. Hingga akhirnya Irma merasa mengantuk dan Irma tidak sengaja tertidur saat belajar.
Irma : “Ya ampun, besok kan ujian!” (panik saat melihat buku-buku di tempat tidur, kemudian Irma membaca buku)
(V.O Irma):
“Haduh bagaimana ini, banyak banget lagi teorinya, aku mulai dari mana ya bacanya, teori Ekologi media, Marshall Mc Luhan, hmmm.. aduh ngantuk niihh, baru baca sebentar aja aku udah ngantuk banget, ayo Irma besok kamu ujiaann..”


SC. 7
EXT – Halaman Kampus - Siang Hari
Insert suasana kampus, dimana mahasiswa berlalu lalang, yang menandakan bahwa waktu ujian telah berakhir


SC. 8
INT – Dalam Kelas – Siang Hari
TALENT : Irma + Ramita
Irma terlihat sedang termenung di dalam kelas sambil memegang kertas soal ujian. Dari arah belakang terlihat Ramita, teman sekelas Irma yang terus memerhatikan Irma.

(V.O Ramita):
“Si Irma kenapa, kok sedih gitu yaa”


SC. 9
INT – Koridor Kelas – Siang Hari
TALENT : Irma + Ramita
Irma keluar kelas dan Ramita mengikuti Irma dari arah belakang. Irma terkejut atas kedatangan Ramita secara tiba-tiba, dan Ramita bertanya kepada Irma mengenai alasan mengapa Irma bersedih.
Ramita : “Ir kenapa, kok sedih? Bagaimana tadi ujiannya, lancar?”
Irma     : “Aku lupa belajar, jadi nilai aku jelek, gimana nih, Mit?”
Ramita : “Loh, kenapa bisa begitu?”
Irma    : “Aku terlalu sibuk dengan teknologi, media internet ya khususnya sih game”
Ramita    : ”Hmm…yasudah jadikan saja ini sebagai pelajaran, jangan sampai kamu mengulanginya lagi, mengenai media, gunakan media dengan bijak, karena media akan memberikan efek yang positif ketika seseorang bijak dalam menggunakannya”
Irma    : “Iya sih Ramita, tapi aku tuh gak bisa kalau gak main game ataupun gak online”
Ramita    : “Aku punya tipsnya nih supaya kamu tidak kecanduan media online ataupun game, tapi kamu harus benar-benar serius menjalaninya”
Irma    : “Iya, apa itu ramita?”

(V.O Ramita):
1.    Sibukkan diri kamu dengan aktivitas yang positif, seperti belajar bersama
2.    Bangkitkan rasa pengetahuan kamu (seperti membaca buku)
3.    Lakukan hal yang disenangi (seperti hobi)
4.    Hapus aplikasi dari alat komunikasi
5.    Sering bertemu dan berinteraksi dengan teman teman

Irma    : “ooohhh…iya mit bakal aku coba tips nya, oh iya laper nih, kita makan yuk?”
Ramita : “Iya nih, ayo kita makan ditempat biasa yah”
Irma    : “Iya mit…”
Kemudian Irma dan Ramita pergi untuk makan bersama, dan Irma sadar bahwasanya selama ini Ia terlalu kecanduan akan asyiknya teknologi media khususnya media sosial dan game online
(V.O Irma):
“Bener banget yang dibilang Ramita, bahwa media akan memberikan efek positif ketika seseorang bijak dalam menggunakannya. Ini jadi pelajaran penting buat kita semuaa..”




SELESAI



Fakta Pengemis

Pernah gak sih kalian tiap bepergian bertemu dengan pengemis dengan motif yang bermacam-macam rupanya?
Pastinya hal itu udah gak asing lagi ketika kita berjalan, gak cuma di Kota besar pastinya, di sudut jalan pasti menemui yang namanya pengemis. Tapi ternyata pengemis-pengemis ini mempunyai tingkah yang akan membuat kita mengelus dada karena miris melihatnya. Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan Berbekal muka memelas, pakaian compang-camping, membawa balita atau dengan cara lainya membuat masyarakat melihatnya iba. Mulai dari pengemis anak - anak, yang seharusnya seusia mereka mendapatkan bimbingan dan di asuh oleh orang tuanya sebaik mungkin, tapi karena tuntutan ekonomi, dan untuk mencukupi kebutuhan hidup, orang tuanya membiarkan begitu saja anaknya berkeliaran di jalan - jalan besar bersaing dengan truk-truk maupun bus Kota. Atau mungkin mereka diajarkan untuk seperti itu. Miris tetapi ya begitulah kenyataannya. Nenek-nenek atau kakek-kakek, yang seharusnya mendapat perlindungan di hari tuanya, kini harus bertaruh nyawa dan hidup di Pinggir jalan. Para pengemis yang mempunyai keterbelakangan fisik maupun mental, mereka juga harus bertaruh nyawa untuk kelanjutan hidupnya dengan meminta - minta di setiap jalan yang mereka telusuri setiap hari. 
Gak kalah menarik nih, ada lagi yang menarik perhatian, pengemis anak muda dengan berbagai macam motif yang mereka lakukan, Ada yang bergaya 'katanya sih' anak Punk terkadang orang - orang yang melihat seringkali menimbulkan stereotipe terhadap mereka, karena penampilan mereka yang berlebihan sobek sana sini, membawa atribut ukulele yang seringkali kita temui di bus bus atau Jalan raya, mereka dengan keadaan yang masih kuat seharusnya bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik.
Pernah bertemu dengan pengemis, tetapi mereka ini pengamen, menelusuri tiap tiap bus Kota hingga mobil angkot di tiap jurusan, mereka bernyanyi dengan beragam lagu yang dibawakan, mulai dari lagu dangdut, pop, hingga koplo. ramai sih terdengarnya, tetapi ujungnya-ujungnya mereka mengeluarkan kantong plastik bekas permen dari kantong celananya, lalu pengemis itu mengulurkan tangan di tiap penumpang berharap para penumpang memberi sejumlah uang seikhlasnya kepada pengemis, jika banyak yang mengasih, mereka terlihat senang, atau cuma beberapa yang mengasihi, mereka tak apa. Ada satu kisah, dimana mereka mengamen tetapi dengan mendoakan para penumpang,dengan memberikan mereka uang tidak membuat miskin, tetapi ada juga yang memaksa untuk diberi uang. Tampaknya masyarakat selektif dalam memberikan sejumlah uang kepada para pengemis itu. Karena masyarakat tahu bahwa mereka sebenarnya masih bisa berusaha mendapatkan uang dengan cara yang lebih baik. :)


Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf
Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf


Kondisi ekonomi yang sulit membuat sebagian orang memilih jalan pintas untuk menjalani kehidupan. Berbekal muka memelas, pakaian compang camping, membawa balita atau cara lainnya yang membuat orang yang melihatnya iba, seorang pengemis bisa mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. - See more at: http://gemaislam.com/rubrik/aktualita/1640-fenomena-maraknya-pengemis#sthash.yy7DwBDM.dpuf